MAKALAH
DASAR
DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA 2

ANALISIS MATERI
PELAJARAN
Disusun OLEH :
KELOMPOK 6
Nama Anggota : 1. Yunita (2013
121 123)
2.
Dedi Hermawan (2013 121 135)
3.
Wagiman (2013
121 144)
4.
Putri Syahya R (2013 121 160)
5.
Sheilla R (2013
121 169)
6.
Yunisa S (2013 121 102)
7.
Ika septiarini (2013 121 117)
Kelas :
5 D
Dosen Pengasuh :
Allen Margareta, M.Pd
PROGRAM STUDY
PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI
PALEMBANG
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
dapat dipandang sebagai suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar
mampu memenuhi kebutuhan perkembangan dan memenuhi tuntutan sosial, kultural,
serta religius dalam lingkungan kehidupannya.
Pengertian
pendidikan seperti ini mengimplikasikan bahwa upaya apapun yang dilakukan dalam
konteks pendidikan seyogyanya terfokus pada upaya memfasilitasi proses
perkembangan individu sesuai dengan nilai agama dan kehidupan yang dianut.
Pembelajaran merupakan suatu sistem
yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan dan mempengaruhi.
Komponen tersebut mencakup pendidik, peserta didik, materi, metode, dan evaluasi.
Materi pembelajaran menempati posisi
yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum yang harus dipersiapkan agar
pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai
dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta
didik. Artinya materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya
materi yang benar-benar menunjang tercapainya Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar serta tercapainya Indikator.
Agar pendidik dapat membuat
persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut dapat memahami berbagai
aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran, berikut akan
diuraikan tentang apa itu materi pembelajaran, jenis-jenis materi pembelajaran,
serta cara menganalisis materi pembelajaran yang akan diberikan kepada peserta
didik.
Keberhasilan pembelajaran
secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru merancang Materi
Pelajaran. Materi
Pelajaran dapat ditentukan dengan langkah-langkah : identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar,
identifikasi jenis-jenis Materi Pelajaran,
penentuan cakupan Materi Pelajaran,
urutan materi pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang di
atas adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan materi
pelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan
analisis materi pelajaran?
3. Bagaimana kaitan tujuan dengan
materi pelajaran?
4. Bagaimana kaitan materi
pelajaran dengan evaluasi?
C.
Tujuan
Adapun tujuan berdasarkan rumusan masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Siswa
dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan materi pelajaran.
2. Siswa
dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan analisis materi pelajaran.
3. Siswa
dapat mengetahui bagaimana kaitan tujuan dengan materi pelajaran.
4. Siswa
dapat mengetahui bagaimana kaitan materi pelajaran dengan evaluasi.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Materi
Pelajaran
Materi Pelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak
terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa
yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi
Pelajaran (instructionalmaterials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan.
Materi Pelajaran menempati
posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan
agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh
peserta didik. Artinya, materi
yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
tercapainya indikator .
Materi Pelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu
peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu
diperhatikan berkenaan dengan pemilihan Materi Pelajaran adalah jenis, cakupan,
urutan, dan perlakuan (treatment) terhadap Materi Pelajaran
tersebut.
Agar guru dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan
berhasil guna, dituntut memahami berbagai aspek yang berkaitan dengan
pengembangan Materi Pelajaran, baik berkaitan dengan hakikat, fungsi, prinsip,
maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur efektivitas persiapan
tersebut.
1)
Jenis-Jenis Materi Pelajaran
Jenis-jenis Materi Pelajaran dapat diklasifikasi sebagai
berikut:
a.
Fakta
yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-
nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama
orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
b.
Konsep yaitu
segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil
pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti /isi dan sebagainya.
c.
Prinsip
yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki
posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium,
postulat, paradigma, teorema, serta
hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
d.
Prosedur
merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan
dalam mengerjakan suatu aktivitas dan
kronologi suatu sistem.
e.
Sikap
atau Nilai merupakan hasil belajar aspek sikap,
misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan
minat belajar dan bekerja.
2)
Prinsip-Prinsip Pengembangan Materi
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan
Materi Pelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy).
a.
Relevansi artinya kesesuaian. Materi Pelajaran hendaknya
relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar.
Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta,
maka Materi Pelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau
prinsip ataupun jenis materi yang lain.
Misalnya : kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ”Menjelaskan
hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya” (Ekonomi kelas X semester 1) maka pemilihan
Materi Pelajaran yang disampaikan seharusnya ”Referensi tentang hukum
permintaan dan penawaran” (materi konsep), bukan Menggambar kurva permintaan dan penawaran dari satu daftar transaksi (materi
prosedur).
b. Konsistensi artinya ketetapan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik
ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi empat
macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah
Operasi Aljabar bilangan bentuk akar (Matematika
Kelas X semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk akar.
c. Adequacy artinya kecukupan. Materi yang
diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai
kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak
boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak maka
akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum (pencapaian
keseluruhan SK dan KD).
Adapun dalam pengembangan Materi Pelajaran guru harus
mampu mengidentifikasi Materi Pelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal di
bawah ini:
1) Potensi peserta didik.
2) Relevansi dengan karakteristik daerah.
3) Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial,
dan spritual peserta didik.
4) Kebermanfaatan bagi peserta didik.
5) Struktur keilmuan.
6) Aktualitas, kedalaman, dan keluasan Materi Pelajaran.
7) Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan.
8) Alokasi waktu.
3)
Langkah-Langkah Penentuan Materi Pelajaran
a. Identifikasi standar kompetensi dan kompetensi
dasar
Sebelum menentukan Materi Pelajaran terlebih dahulu perlu
di identifikasi aspek-aspek keutuhan kompetensi yang harus dipelajari atau
dikuasai peserta didik. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar
memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran. Harus
ditentukan apakah standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik termasuk ranah kognitif,
psikomotor ataukah afektif.
Ranah
Kognitif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan
penilaian.
Ranah
Psikomotor jika kompetensi yang ditetapkan meliputi gerak awal, semirutin, dan
rutin.
Ranah
Afektif jika kompetensi yang ditetapkan meliputi pemberian respons, apresiasi, penilaian, dan internalisasi.
b. Identifikasi Jenis-jenis Materi Pelajaran
Ranah Kognitif
Identifikasi dilakukan berkaitan dengan kesesuaian Materi
Pelajaran dengan tingkatan aktivitas
/ranah pembelajarannya. Materi yang sesuai
untuk ranah kognitif ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek
intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan
berfikir. Dengan demikian,
jenis materi yang sesuai untuk ranah kognitif adalah fakta, konsep, prinsip dan prosedur.
i.
Identifikasi
materi pokok pada kompetensi dasar
Materi pokok merupakan berisikan butir-butir bahan
pembelajaran pokok yang dibutuhkan peserta didik untuk mencapai suatu
kompetensi dasar. Setiap kompetensi dasar sekurang-kurangnya mencakup dua
aspek, yaitu tuntutan atau tingkat kompetensi dan Materi Pelajaran. Dengan
demikian dalam identifikasi materi pokok maka dengan mencermati unsur Materi
Pelajaran pada kompetensi dasar.
ii.
Analisis
struktur isi pada materi pokok
Dari materi pokok dapat dianalisis struktur isinya yang
meliputi fakta, konsep, dan prinsip serta prosedur. Cara yang paling mudah
untuk menentukan struktur isi pada materi pokok yang akan dibelajarkan adalah
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada materi pokok.
Ranah Afektif
Materi Pelajaran yang sesuai untuk ranah afektif
ditentukan berdasarkan perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi,
seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Dengan demikian,
jenis materi yang sesuai untuk ranah afektif meliputi rasa dan penghayatan,
seperti pemberian respon, penerimaan, internalisasi, dan penilaian.
Materi Pelajaran yang sesuai untuk ranah psikomotor ditentukan
berdasarkan perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik. Dengan
demikian, jenis materi yang sesuai untuk ranah psikomotor terdiri dari gerakan
awal, semirutin, dan rutin.
c.
Penentuan Cakupan
Materi Pelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup Materi
Pelajaran harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif (fakta,
konsep, prinsip, prosedur) aspek afektif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses
pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi
dan media pembelajaran yang berbeda-beda.
Selain memperhatikan jenis materi juga harus
memperhatikan prinsip-prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan
Materi Pelajaran yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya.
Keluasan cakupan materi berarti menggambarkan seberapa
banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu Materi Pelajaran.
Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang
terkandung di dalamnya yang harus dipelajari oleh peserta didik.
Sebagai contoh, proses fotosintesis dapat diajarkan di
SD, SMP dan SMA, juga di perguruan tinggi, namun keluasan dan kedalaman pada
setiap jenjang pendidikan tersebut akan berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang
pendidikan akan semakin luas cakupan aspek proses fotosintesis yang dipelajari
dan semakin detail pula setiap aspek yang dipelajari. Di SD dan SMP aspek kimia
disinggung sedikit tanpa menunjukkan reaksi kimianya. Di SMA reaksi-reaksi
kimia mulai dipelajari dan di perguruan tinggi reaksi kimia dari proses
fotosintesis semakin diperdalam.
Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu
diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi dari suatu Materi Pelajaran akan
sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada
peserta didik di bidang jual beli, maka uraian materinya mencakup:
1) Penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan
rugi.
2) Rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian
dan penjualan.
3) Penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.
Cakupan atau ruang lingkup materi
perlu ditentukan untuk mengetahui apakah materi yang akan diajarkan terlalu
banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai sehingga terjadi kesesuaian dengan
kompetensi dasar yang ingin dicapai.
Misalnya dalam mata pelajaran Biologi di kelas X, salah
satu kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik adalah " Membuat
produk daur ulang limbah ". Setelah
diidentifikasi, ternyata Materi Pelajaran untuk mencapai kemampuan tersebut
termasuk jenis prosedur. Jika kita
analisis, secara garis besar cakupan materi yang harus dipelajari peserta didik
agar mampu membuat Surat Dagang sekurang-kurangnya meliputi: (1) membuat desain produk, (2) menentukan
alat dan bahan yang digunakan, (3)
menentukan langkah-langkah pembuatan.
d.
Urutan Materi Pembelajaran
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses
pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika di antara beberapa materi pembelajaran
mempunyai hubungan yang bersifat prasyarat (prerequisite) akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya.
Misalnya, materi operasi bilangan
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Peserta didik akan
mengalami kesulitan mempelajari pengurangan jika materi penjumlahan belum
dipelajari. Peserta didik akan mengalami kesulitan melakukan pembagian jika
materi perkalian belum dipelajari.
Materi Pelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup
serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu:
pendekatan prosedural dan hierarkis.
1) Pendekatan Prosedural.
Urutan Materi Pelajaran secara prosedural
menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah
melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah: dalam menelpon, dalam
mengoperasikan peralatan kamera video, cara
menginstalasi program computer, dan sebagainya.
2) Pendekatan Hierarkis
Urutan Materi Pelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat
berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah. Materi sebelumnya harus
dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi berikutnya.
4)
Penentuan Sumber Belajar
Berbagai sumber belajar
dapat digunakan untuk mendukung Materi
Pelajaran tertentu. Penentuan tersebut
harus tetap mengacu pada setiap standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
telah ditetapkan.
Beberapa jenis sumber belajar antara lain:
1.
Buku
2.
Laporan hasil penelitian
3.
Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
4.
Majalah ilmiah
5.
Kajian pakar bidang studi
6.
Karya profesional
7.
Buku kurikulum
8.
Terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan
9.
Situs-situs Internet
10. Multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)
11.
Lingkungan
(alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
12.
Narasumber
Perlu diingat bahwa tidaklah tepat jika seorang guru
hanya bergantung pada satu jenis sumber sebagai satu-satunya sumber belajar.
Sumber Belajar adalah rujukan, artinya dari berbagai sumber belajar tersebut
seorang guru harus melakukan analisis dan mengumpulkan materi yang sesuai untuk
dikembangkan dalam bentuk bahan ajar. Di samping itu, kegiatan
pembelajaran bukanlah usaha
mengkhatamkan (menyelesaikan) keseluruhan isi suatu buku, tetapi membantu peserta
didik mencapai kompetensi. Karena itu, hendaknya guru menggunakan sumber
belajar maupun Bahan Ajar secara bervariasi, untuk pengembangan bahan ajar
dapat berpedoman dengan panduan pengembangan bahan ajar yang diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan SMA.
B.
Analisis Materi Pelajaran
Analisis
Materi Pelajaran adalah kegiatan pemilihan materi esensial dari keselulruhan
materi suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal yang harus
dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya. Materi pelajartan yang
esensial itu mencakup tentang konsep kunci keilmuwan, tema-tema utama, dan
nilai-nilai dasar yang memiliki karakteristik antara lain sebagai berikut :
Universal, konsep kunci
keilmuwan itu memiliki tingkat generalisasi yang tinggi.
Adaptif, artinya dapat memberikan
kemampuan kepada siswa untuk mengadaptasi perubahan dan perkembangan
pengetahuan dan teknologi.
Transferable,
artinya konsep-konsep yang ada dalam pokok-pokok bahasan tersebut dapat
dimanfaatkan atau digunakan bagi pemecahan masalah dalam berbagai pihak.
Aplikatif, memungkinkan
untuk diterapkan atau diaplikasikan secara luas pada berbagai bidang keilmuwan
dan teknologi.
Meaningful,
artinya layak bermakna dan bermanfaat untuk diketahui dan dan dikuasi oleh siswa.
C.
Kaitan Tujuan Dengan Materi Pelajaran
Dalam
konteks pendidikan, tujuan merupakan persoalan tentang misi dan visi suatu
lembaga pendidikan. Artinya, tujuan penyelenggaraan pendidikan diturunkan dari
visi dan misi lembaga, dan sebagai arah yang harus dijadikan rujukan dalam
proses pembelajaran. Komponen ini memiliki fungsi yang sangat penting dalam
sistem pembelajaran. Kalau diibaratkan, tujuan pembelajaran adalah jantungnya,
dan suatu proses pembelajaran terjadi manakala terdapat tujuan yang harus
dicapai.
Tujuan
pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran. Artinya, dengan
tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi pelajaran, metode
atau strategi pembelajaran, alat, media dan sumber belajar, serta dalam
menentukan dan merancang alat evaluasi untuk melihat keberhasilan belajar
siswa.
D.
Kaitan Evaluasi Dengan Materi Pelajaran
Evaluasi
merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara
sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan
sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
Kaitannya
dengan materi pelajaran, dalam evaluasi pembelajaran itu terdapat evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada
evaluasi karakteristik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan
prasarana pembelajaran, karakteristik dan kesiapan tutor, kurikulum dan Materi
Pelajaran, strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran, serta
keadaan lingkungan dimana pembelajaran berlangsung.
SOAL LATIHAN
1. Jelaskan pengertian materi pelajaran ?
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis materi
pelajaran ?
3. Sebutkan macam-macam jenis sumber belajar ?
4. Apakah yang dimaksud dengan analisis materi
pelajaran ?
5. Bagaimanakah kaitan antara evaluasi dengan
materi pelajaran ?
PETUNJUK
Jawablah soal-soal di atas dengan tepat dan jelas sesuai
dengan isi makalah yang telah disajikan sebelumnya.
KUNCI JAWABAN
1. Materi Pelajaran (instructionalmaterials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus
dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang
ditetapkan.
2. Jenis-jenis Materi Pelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
Fakta
yaitu segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-
nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama
orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
b. Konsep yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa
timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus,
hakikat, inti /isi dan sebagainya.
c.
Prinsip yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan
memiliki posisi terpenting, meliputi dalil, rumus, adagium, postulat,
paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan implikasi
sebab akibat.
d. Prosedur merupakan langkah-langkah sistematis
atau berurutan dalam mengerjakan suatu
aktivitas dan kronologi suatu sistem.
e. Sikap atau Nilai merupakan hasil belajar
aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong,
semangat dan minat belajar dan bekerja.
3. Beberapa jenis sumber belajar antara lain:
1.
Buku
2.
Laporan hasil penelitian
3.
Jurnal (penerbitan hasil penelitian dan pemikiran ilmiah)
4.
Majalah ilmiah
5.
Kajian pakar bidang studi
6.
Karya profesional
7.
Buku kurikulum
8.
Terbitan berkala seperti harian, mingguan, dan bulanan
9.
Situs-situs Internet
10. Multimedia (TV, Video, VCD, kaset audio, dsb)
11.
Lingkungan
(alam, sosial, seni budaya, teknik, industri, ekonomi)
12.
Narasumber
4. Analisis Materi Pelajaran adalah
kegiatan pemilihan materi esensial dari keselulruhan materi suatu pelajaran
yang merupakan materi pelajaran minimal yang harus dikuasai dan dimiliki dalam
proses pelajarannya.
5. Evaluasi
merupakan kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara
sistematis untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan
sejauh apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik. Kaitannya
dengan materi pelajaran, dalam evaluasi pembelajaran itu terdapat evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada evaluasi karakteristik
peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana pembelajaran,
karakteristik dan kesiapan tutor, kurikulum dan Materi Pelajaran, strategi
pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran, serta keadaan lingkungan dimana
pembelajaran berlangsung
PENUTUP
A.
RANGKUMAN
1. Materi Pelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak
terpisahkan dari Silabus, yakni perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa
yang akan dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
2. Jenis-jenis Materi Pelajaran dapat diklasifikasi sebagai
berikut: Fakta, Konsep, Prinsip, Prosedur, dan Sikap atau
Nilai. Prinsip-Prinsip
Pengembangan Materi: Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan
Materi Pelajaran adalah kesesuaian (relevansi), keajegan (konsistensi), dan kecukupan (adequacy). Langkah-langkah penentuan Materi Pelajaran:
identifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar,
identifikasi jenis-jenis Materi Pelajaran,
penentuan cakupan Materi Pelajaran,
urutan materi pembelajaran.
3. Analisis
Materi Pelajaran adalah kegiatan pemilihan materi esensial dari keselulruhan
materi suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal yang harus
dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya.
4. Tujuan
pembelajaran membantu dalam mendesain sistem pembelajaran. Artinya, dengan
tujuan yang jelas dapat membantu guru dalam menentukan materi pelajaran.
5.
Evaluasi pembelajaran
itu terdapat evaluasi masukan pembelajaran menekankan pada evaluasi
karakteristik peserta didik, kelengkapan dan keadaan sarana dan prasarana
pembelajaran, karakteristik dan kesiapan tutor, kurikulum dan Materi Pelajaran.
6.
Materi pembelajaran merupakan salah
satu komponen terpenting dalam suatu proses pembelajaran. Dalam memilih materi
pembelajaran sebelum ditransformasikan kepada peserta didik maka perlu diadakan
analisis materi pembelajaran dengan mengacu kepada berbagai hal, di antaranya
adalah mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar, identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran, memilih jenis
materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar, berorientasi
pada kebutuhan peserta didik, berorientasi pada perkembangan peserta didik,
masalah absolescence yang menyangkut validitas dan signifikansi isi
kurikulum, serta konsisten.
B.
TES FORMATIF
1.
Berikut ini yang tidak termasuk
jenis-jenis materi pelajaran adalah.....
a.
Fakta
b.
Konsep
c.
Prinsip
d.
Relevansi
2.
Apakah yang dimaksud dengan
adequacy.....
a.
Kecukupan
b.
Kesesuaian
c.
Keterkaitan
d.
Kesenjangan
3.
Pengetahuan, pemahaman aplikasi,
analisis, sintesis, dan penilaian termasuk ke dalam ranah.....
a.
Ranah afektif
b.
Ranah psikomotor
c.
Ranah kognitif
d.
Ranah prosedur
4.
Apakah pengertian konsep.....
a.
Segala hal yang berwujud kenyataan
dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama
tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
b.
Segala yang berwujud
pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi
definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya.
c.
Langkah-langkah sistematis atau
berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi sistem.
d.
Hasil belajar aspek sikap, misalnya
nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan
bekerja.
5.
Salah satu hal yang harus
dipertimbangkan dalam mengidentifikasi materi pelajaran adalah.....
a.
Potensi peserta didik
b.
Aktivitas peserta didik
c.
Nilai peserta didik
d.
Tugas peserta didik
6.
Berikut adalah langkah-langkah
penentuan materi pelajaran, kecuali.....
a.
Identifikasi standar kompetensi dan
kompetensi dasar
b.
Identifikasi jenis-jenis materi
pelajaran
c.
Menentukan banyaknya buku yang
digunakan dalam pelajaran
d.
Penentuan cakupan materi pelajaran
7.
Kegiatan materi pemilihan esensial
dan keseluruhan materi suatu pelajaran yang merupakan materi pelajaran minimal
yang harus dikuasai dan dimiliki dalam proses pelajarannya. Hal ini merupakan
penjelasan dari.....
a.
Analisis materi pelajaran
b.
Evaluasi
c.
Kompetensi dasar
d.
Standar kompetensi
8.
Materi pelajaran yang sudah
ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya, dapat diurutkan melalui dua
pendekatan pokok, yaitu.....
a.
Pendekatan afektif dan pendekatan
kognitif
b.
Pendekatan relevansi dan pendekatan
adequacy
c.
Pendekatan fakta dan pendekatan
konsep
d.
Pendekatan prosedural dan pendekatan
hierarkis
9.
Layak bermakna dan bermanfaat untuk
diketahui dan dikuasai oleh siswa disebut dengan.....
a.
Transferable
b.
Meaningful
c.
Aplikatif
d.
Adaftif
10. Urutan
penyajian berguna untuk.....
a.
Menentukan urutan proses
pembelajaran
b.
Menentukan banyaknya soal mata
pelajaran
c.
Menentukan berapa lama proses
pembelajaran
d.
Menentukan banyaknya guru mata
pelajaran
C.
UMPAN BALIK
DAN TINDAK LANJUT
Kriteria Keberhasilan:
85 – 100 :
Baik sekali
75 – 84 : Baik
65 – 74 : Cukup
< 64 :
Kurang
Nilai siswa
= 

D.
KUNCI
JAWABAN TES FORMATIF
1. D
2. A
3. C
4. B
5. A
6. C
7. A
8. D
9. B
10. A
GLOSARIUM
Adaftif : Memberikan kemampuan kepada siswa
untuk mengadaptasi perubahan dan perkembangan
pengetahuan dan teknologi.
Adequacy : Kecukupan.
Aplikatif
: Memungkinkan untuk diterapkan atau diaplikasikan secara luaspadaberbagai
bidang keilmuwan dan teknologi.
Evaluasi :
Kegiatan pengumpulan kenyataan mengenai proses pembelajaran secara sistematis
untuk menetapkan apakah terjadi perubahan terhadap peserta didik dan sejauh
apakah perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan peserta didik.
Fakta : Segala hal yang bewujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-
nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama
orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
Konsep
: Segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa
timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus,
hakikat, inti /isi dan sebagainya.
Konsistensi
: Ketetapan
dan kemantapan dalam bertindak.
Meaningful
: Layak bermakna dan bermanfaat untuk diketahui dan dan dikuasi oleh siswa.
Nilai : Hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai
kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar dan
bekerja.
Prinsip
: Berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting, meliputi dalil,
rumus, adagium, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antarkonsep yang
menggambarkan implikasi sebab akibat.
Prosedur:
Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.
Ranah afektif: Kawasan yang berkaitan dengan
aspek-aspek emosional, meliputi pemberian
respons, apresiasi, penilaian, dan
internalisasi.
Ranah kognitif: Kawasan yang berkaitan dengan
aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar, meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan
penilaian.
Ranah psikomotor: Kawasan yang berkaitan
dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi saraf dan otot dan
fungsi psikis, meliputi
gerak awal, semirutin, dan rutin.
Relevansi: Kesesuaian.
Silabus: Perencanaan, prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan
dilakukan pada saat Kegiatan Pembelajaran.
Transferable:
Konsep-konsep yang ada dalam pokok-pokok bahasan tersebut dapat dimanfaatkan
atau digunakan bagi pemecahan masalah dalam berbagai pihak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar