MEDIA ATAU ALAT PERAGA DALAM PENGAJARAN
A. Pengertian
Media atau Alat Peraga dalam Pengajaran
1.
Pengertian pengajaran
Pengertian media pengajaran menurut para ahli :
1. Menurut Jones A. Majid, (2005:16),
Pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi
peserta didik. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan
oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk
memiliki pengalaman belajar.
2. Pengajaran adalah tardif (1987) memberi arti instruction
secara lebih rinci yaitu a preplanned, goal directed educational
proces designed tofacilitate learning. artinya adalah sebuah proses
kependidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan
sertadirancang untuk mempermudah belajar.
3. Pengajaran adalah suatu proses yang melibatkan pembuatan
keputusan pada saat pra-pengajaran, pengajaran, dan pasca-pengajaran. Keputusan
disaat pra-pengajaran adalah keputusan pada saat perencanaan kurikulum dan
dalam satu unit pengajaran; keputusan pada saat pengajaran adalah keputusan
yang dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung; dan pasca-pengajaran
adalah segala keputusan yang dilakukan sebagai hasil evaluasi hasil proses
pengajaran. Pada bagian ini hanya akan dijelaskan prosedur perencanaan dalam
proses pengajaran.
4. Pengajaran yaitu upaya pemanfaatan atau penggunaan ilmu yang
didapat untuk meningkatkan keterampilan, bakat dan potensi yang dimiliki
seseorang untuk menghadapi kemjauan Zaman dan sebagai bekal seseorang bersaing
di dalam kehidupan.
5. Pengajaran merupakan cara yang digunakan atau metode yang
digunakan dalam pendidikan untuk mengupayakan tercapainya kemandirian serta
kematangan mental dari individu lain sehingga dapat survive dalam kompetisi
kehidupannya.
2.
Pengertian Media Pengajaran
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses
belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat
yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa
alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru
sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi
merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Disamping mampu
menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya
apabila media tersebut belum tersedia.
Untuk itu guru harus memiliki
pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 :
6)
• Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
• Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
• Seluk-beluk proses belajar;
• Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
• Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
• Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
• Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
• Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
• Usaha inovasi dalam media pendidikan.
• Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
• Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
• Seluk-beluk proses belajar;
• Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
• Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
• Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
• Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
• Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
• Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar
mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran
di sekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari
bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau
‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila media itu membawa
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung
maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pengajaran.
Media
atau alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu
untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif. Setiap proses belajar
dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan,
metode, dan alat serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang
tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau
teknik untuk mengantarkan bahan
pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut
peranan alat bantu atau alat peraga memegang
peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dapat dipahami
dengan mudah oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, dari
pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna
agar bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami siswa. Dalam
proses belajar-mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru
agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien. Uraian dibawah ini
mengemukakan pentingnya alat peraga dalam proses belajar-mengajar dan beberapa
prinsip bagaimana guru menggunakan alat peraga tersebut.
B. Fungsi dan
Nilai Media atau Alat Peraga
Ada
enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-mengajar, keenam fungsi
tersebut adalah :
a.
Penggunaan alat
peraga dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai
alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif.
b.
Penggunaan alat
peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini
berarti bahwa alat peraga merupakan salah
satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c.
Alat peraga
dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi
ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga harus melihat kepada
tujuan dan bahan pelajaran.
d.
Penggunaan alat
peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan
hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e.
Penggunaan alat
peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses
belajar-mengajar dan memebantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan
guru.
f.
Penggunaan alat
peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Dengan perkataan lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan
tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
Disamping
enam fungsi diatas penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar
mempunyai nilai-nilai seperti dibawah ini :
a.
Dengan peragaan
dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir oleh karena itu dapat
mengurangi terjadinya verbalisme.
b.
Dengan peragaan
dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c.
Dengan peragaan
dapat meletakan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar
bertambah mantap.
d.
Memberikan
pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada
setiap siswa.
e.
Menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f.
Membantu
tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuanber bahasa.
g.
Memberikan
pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
Disamping itu masih banyakn ilai dan manfaat yang
diperoleh dari penggunaan alat peraga
dalam kaitannyadal am pencapaian hasil belajar-mengajar.
C. Jenis Media
atau Alat Peraga
Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik. Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Meskipun media banyak ragamnya, namun
kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di
sekolah. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah
memanfaatkan adalah media cetak (buku). selain itu banyak juga sekolah
yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector
(OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio,
video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang
digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Anderson (1976) mengelompokkan media
menjadi 10 golongan sbb :
No
|
Golongan
Media
|
Contoh
dalam Pembelajaran
|
I
|
Audio
|
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
|
II
|
Cetak
|
Buku
pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
|
III
|
Audio-cetak
|
Kaset
audio yang dilengkapi bahan tertulis
|
IV
|
Proyeksi
visual diam
|
Overhead
transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
|
V
|
Proyeksi
Audio visual diam
|
Film
bingkai (slide) bersuara
|
VI
|
Visual
gerak
|
Film
bisu
|
VII
|
Audio
Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televise
|
|
VIII
|
Obyek
fisik
|
Benda
nyata, model, specimen
|
IX
|
Manusia
dan lingkungan
|
Guru,
Pustakawan, Laboran
|
X
|
Komputer
|
CAI
(Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7]
|
Kelebihan
dan Kekurangan Jenis-jenis Media Pembelajaran
1. Media Audio
Media audio
yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan
disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam
kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk
dalam kelompok ini adalah radio dan alat perekam pita magnetik.
a. Radio
Radio merupakan perlengkapan
elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan
aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan
baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
b. Perekam pita
magnetic
Perekam pita magnetik adalah salah
satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi,
karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita
magnetik ini, yaitu sistem : “full track recorder” dan “double track
recorder”.
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio
Kelebihan Media Audio
a) Harga murah
dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
b) Sifatnya
mudah untuk dipindahkan.
c) Dapat
digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau
diputar kembali.
d) Dapat
merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya
imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
e)
dapat membuat siswa fokus
mendengarkan suara rekaman yang tersedia sehingga siswa tidak akan sibuk
melakukan hal-hal yang lain seperti mengobrol dengan temannya dll.
f)
Penggunanan media audio lebih
praktis karena mudah dipindahkan dari satu suara ke suara lainnya .
g)
Dapat digunakan bersama – sama
dengan alat perekam radio, sehingga dapat rekaman dapat diulang atau diputar
kembali.
h)
Dengan menggunakan media ini
maka rekaman-rekaman suara yang ada dapat digandakan sehingga antara kelas yang
satu dengan kelas lainnya dapat belajar dalam kelas yang berbeda dan dalam
waktu yang bersamaan.
i)
Dalam pengoperasian rekaman
suara relatif sangat mudah
Kekurangan Media Audio
a) Memerlukan
suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu,
sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
b) Media audio yang
menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak,
sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
c) Karena
abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan
penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
d) Media ini
hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai
kemampuan dalam berpikir abstrak.
e) Penampilan
melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus
disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.
f) Kemampuan
siswa dalam mendengarkan kecepatan suara rekaman biasanya tidak sama antara
siswa yang satu dengan siswa yang lainnya , misalnya ada siswa yang cepat
menangkap materi dari suara rekaman itu dan ada pula siswa yang lemah dalam
menangkap materi.
g) Kecepatan
suara rekaman biasanya tidak sama dengan kecepatan guru menjelaskan sehingga
antara guru dengan rekaman suara cenderung kejar-kejaran dan hal itu dapat
membuat siswa bingung dengan apa yang harus diperhatikan antara penjelasan guru
atau rekaman suara
2. Media
Visual
Media
berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual
dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya
ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan
visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Yang termasuk
dalam kelompok ini yaitu Gambar representasi, Diagram, Peta, Grafik, Overhead
Projektor (OHP), Slide, dan Filmstrip.
Kelebihan dan Kekurangan Media
Visual
Kelebihan Media Visual
a) Analisa
lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa
yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi
tulisan
b) Dapat
mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik
c) Media visual
memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya
d) Dapat
menanamkan konsep yang benar
e) Dapat
membangkitkan keinginan dan minat baru
f) Meningkatkan
daya tarik dan perhatian siswa.
Kekurangan Media Visual
a)
Lambat dan kurang praktis
b) Tidak adanya
audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar.
Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan
c) Visual yang
terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili
isi berita
d) Biaya
produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya
sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.
Media visual di bagi menjadi dua
yaitu media visual yang diproyeksikan dan media visual yang tidak
diproyeksikan.
1.
Media visual yang tidak
diproyeksikan
Kelebihan media visual
yang tidak diproyeksikan :
a.
Dapat menarik perhatian siswa
dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak akan cepat bosan dengan
pelajaran tersebut.
b.
Dapat mempermudah siswa untuk
menangkap materi yang diberikan karena biasanya guru memakai gambar-gambar yang
berhubungan dengan pelajaran sehingga siswa tidak akan cepat lupa dengan
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
c.
Macam-macam media visual yang
tidak diproyeksikan ini bervariasi sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan
materi pelajaran kepada siswa.
d.
Lebih menghemat waktu guru
untuk menjelaskan karena gambar, grafik atau diagram yang akan digunakan
sebagai media pembelajaran telah tersedia sehingga guru tidak perlu
menggambarkan di papan tulis.
e.
Alat-alat yang digunakan untuk
membuat media ini mudah didapat, biasanya hanya menggunakan karton.
Kekurangan media
visual yang tidak diproyeksikan :
a.
Karena media ini kebanyakan
hanya menggunakan karton, maka siswa hanya akan fokus kepada gambar yang
terdapat pada karton tersebut , dengan kata lain tidak adanya audio yang dapat
membuat ruangan kelas menjadi lebih hidup.
b.
Gambar yang terdapat pada
karton biasanya dibuat dengan ukuran yang kecil sehingga siswa yang duduk di
belakang tidak bisa melihat dengan jelas gambar tersebut.
2.
Media visual yang
diproyeksikan
Kelebihan media visual
yang diproyeksikan :
a.
Dapat menarik perhatian siswa
dalam proses belajar mengajar karena biasanya media visual yang diproyeksikan
ini menggunakan poster ataupun komik sebagai media nya.
b.
terdapat gambar-gambar yang
memiliki pesan-pesan tertentu kepada siswa untuk belajar.
c.
Ketika seorang guru menggunakan
komik sebagai media pembelajaran maka seolah-seolah siswa dihadapkan pada
sesuatu yang nyata sehingga siswa akan mengingat pelajaran tersebut lebih lama
daripada hanya dijelaskan di papan tulis.
Kekurangan media
visual yang diproyeksikan :
a.
Tidak semua siswa dapat belajar
dengan menggunakan media visual ( melihat ) karena setiap siswa memiliki gaya
belajar yang berbeda-beda, seperti ada siswa yang lebih senang belajar
dengan cara dijelaskan oleh guru atau ada juga siswa yang lebih senang belajar
dengan bermain dan lain-lain.
b.
Komik atau poster juga dapat
membuat siswa menjadi malas dalam belajar karena mereka cenderung hanya ingin
melihat gambar-gambar yang ada di dalam komik atau poster tersebut sehingga
siswa tidak dapat memahami materi secara menyeluruh.
c.
Siswa juga dapat menjadi malas
menulis / mencatat hal-hal yang dijelaskan oleh guru karena dari awal pelajaran
perhatian mereka sudah tertuju pada gambar yang ada.
3. Media Audio Visual
Media
audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis
media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan
sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan
dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam
menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
Jenis-jenis Media Audio Visual
1) Media Audio
Visual Gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional
modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta
menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok
ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
2) Media Audio
Visual Diam
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan
suara dan gambar diam, seperti:
a. Film bingkai
suara (sound slides)
Film bingkai adalah suatu film
transparan (transparant) berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai
berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau plastik. Ada program yang selesai
dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang
lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara
10-30 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi, ada yang
hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.
b. Film rangkai
suara
Berbeda dengan film bingkai, gambar
(frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama
dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara
50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada
isi film itu.
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual
Kelebihan Media Audio Visual
a.
Pemakaiannya tidak membosankan,
b.
Hasilnya lebih mudah untuk di mengerti dan dipahami.
Kekurangan Media Audio Visual
a.
Pelaksanaanya perlu
waktu yang cukup lama
b.
Pelaksanaanya memerlukan
tempat yang luas
c.
Biayanya relatif lebih
mahal
d.
Media audio visual tidak
dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio visual cenderung tetap di tempat
4. Media
Multimedia
Multimedia
merupakan kombinasi dari berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu
menggunakan audio, video, grafis dan lain sebagainya, Multimedia diarahkan
kepada komputer yang dalam perkembangannya sangat pesat dan sangat membantu
dalam dunia pendidikan.
Media
internet yang merajalela dan telah memberikan pengaruh positif daklam
pelaksanaan pembelajaran diantaranya dengan adanya program e-learning,
e-education dan lain-lain.
Kelebihan
dan Kekurangan Media Multimedia
Kelebihan Media Multimedia
a. Memberikan kemudahan kepada siswa
untuk belajar secara individual maupun kelompok,
b. Memberi kemudahan bagi guru dalam
menyampaikan materi, media komputer juga memberikan rangsangan yang cukup besar
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,
c. Dapat digunakan secara
individu sehingga siswa lebih leluasa dalam pengerjaannya,
d. Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam
mengerjakan media ini,
e. Bersifat interaktif sehingga siswa
langsung mendapatkan feedback (balikan) dari media,
f. Dilengkapi fitur-fitur
pendukung seperti backsound, volume yang dapat diatur besar kecilnya suara,
g. Siswa bisa mengakses
internet dari tombol link.
Kelemahan
dari Media multimedia
a. Harganya yang relatif mahal,
sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh sekolah untuk menyediakanya,
b. Selain itu memberikan pengaruh
positif dan memberikan dampak negatif terhadap siswa apabila guru kurang
kontrolnya, sehingga memberikan kemungkinan – kemungkinan bagi siswa untuk
membuka situs – situs yang tidak mendidik,
c. Multimedia interaktif ini hanya terbatas pada
pokok materi penggunaan perangkat lunak grafis.
5. Media Realia
Media
realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang
kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media
realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misalnya
untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,
ekosistem, dan organ tanaman
Kelebihan dan Kekurangan Media
Realia
Kelebihan
Media Realia
a. Dianggap medium yang paling mudah
diakses dan lebih menarik perhatian,
b. Mampu Merangsang Imajinasi,
c. Memberikan pengalaman belajar
langsung (dengan menyentuh dan mengamati bagian-bagiannya), dan pengalaman
tentang keindahan.
Kekurangan
Media Realia
a. Ukurannya bisa terlalu besar, maka
untuk dibawa ke ruangan sangat sulit (lokomotif, buaya, gajah), atau
b. Terlalu kecil (kuman),
c. Kadang juga bisa membahayakan (ular,
buaya),
d. Tidak bisa memberikan hasil belajar
yang sama,
e. Informasi yang akan disampaian
terkadang tidak sampai kepada audience
6.
Media cetak
Kelebihan media cetak
:
a.
Media cetak yang biasanya
digunakan dalam pembelajaran adalah LKS atau buku, media ini dapat dibaca
berkali-kali oleh siswa sehingga dapat merangsang gairah membaca siswa.
b.
Media cetak biasanya memiliki
soal-soal yang harus dijawab oleh siswa sehingga siswa dapat mengembangkan
pemikirannya dalam menjawab soal.
c.
Media cetak dapat menjelaskan
hal-hal dengan lebih kompleks , misalnya dalam LKS atau buku terdapat
pengertian tentang suatu masalah yang sedang dibahas , penjelasan , contoh soal
dan soal-soal yang masih berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
d.
Harga media cetak seperti LKS
lebih terjangkau oleh siswa .
Kekurangan media
cetak :
a.
Media cetak hanya dapat berupa
tulisan sehingga kurang menarik bagi siswa. Kebanyakan siswa lebih menyukai
media pembelajaran yang banyak menggunakan gambar-gambar.
b.
Pembelajaran dengan menggunakan
media cetak cenderung monoton, karena hanya terpaku pada buku-buku yang ada.
7.
Media permainan
Kelebihan media
permainan :
a.
Dapat menumbuhkan daya tarik
siswa terhadap pelajaran karena kebanyakan siswa lebih menyukai pelajaran yang
diselingi dengan permainan.
b.
Pelajaran dengan menggunakan
media permainan biasanya akan membuat siswa lebih cepat mengerti dan membuat
siswa tidak akan cepat lupa dengan pelajaran tersebut.
c.
Media permainan lebih
mengikutsertakan siswa dalam pelajaran dan permainan sehingga siswa lebih aktif
dalam kelas, jadi siswa tidak hanya duduk manis di dalam kelas ketika guru
menjelaskan.
d.
Pelajaran dengan menggunakan
media permainan juga akan membuat siswa lebih dekat dengan gurunya, siswa tidak
akan merasa takut lagi untuk bertanya dengan guru.
Kekurangan media
permainan :
a.
Dengan menggunakan media
permainan , dikhawatirkan siswa akan lebih senang dengan bermain nya sehingga
siswa tidak dapat menangkap pelajaran yang ingin disampaikan oleh guru.
b.
Dalam media permainan ini ,
ditakutkan akan terdapat kecemburuan sosial antarsiswa karena tidak mungkin
semua siswa diikutsertakan satu per satu dalam permainan karena mengingat waktu
yang tidak memungkinkan.
8.
Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan
fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka,
dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga
menarik dan diingat orang. Yang termasuk media grafis antara lain :
a. Grafik,
yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan
simbol.
b. Diagram, yaitu
gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan
timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
c. Bagan, yaitu
perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu
proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
d. Sketsa,
yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan
bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
e. Poster,
yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan
maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
f. Papan
Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau
kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
g. Bulletin
Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau
tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat
penempel lainnya.
Kelebihan
Media Grafis adalah:
1. Dapat
mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2. Dapat
dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3. Pembuatannya
mudah dan harganya murah.
Kelemahan
Media Grafis adalah:
1. Membutuhkan
keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih
kompleks.
2. Penyajian pesan
hanya berupa unsur visual.
Media
cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling
sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang
berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari
guru kepada siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf,
gambar-gambar dan simbol yang mengandungh arti disebut ´Media Grafis´.
Media grafis
termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain media grafis
mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa. Saluran yang
dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol
yang menarik dan jelas. Media ini tidak termasuk media yang relatif murah
dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya. Fungsi dari media
grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya
dilakukan melalui penjelasan verbal.
Jenis-jenis
media grafis adalah:
1. Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk
memperlihatkan hubungan timbal balik, terutama dengan garis-garis diagram yang
baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang
diperlihatkan. Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media
diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun
siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan
ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan.
Oleh karena diagram bersifat simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti
untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya tentang
isi diagram tersebut walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat
diagram dapat memperjelas arti.
Ciri-ciri
diagram yang baik dan benar, diagram rapih dan disertai
dengan keterangan yang jelas cukup besar dan ditempatkan secara
strategis penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas
ke bawah atau dari kiri kekanan.
2. Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan
titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistic yang saling
berhubungan (R.Warsito, 2001 : 48). Dengan berasumsi pada pengertian grafik
tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk
memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan
cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik.
3. Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat
dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat,
tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatannya (1989 :
51) .Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari
suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
4. Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau
karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi
opini masyarakat (1989 : 58). Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas,
kartun dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun
banyak kartun yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun
mempunyai manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan
rangkaian bahan satu urutan logis atau mendukung makna.
5. Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan
karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan
gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca. (1989 : 69).
6. Gambar
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena
merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik.
Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan
objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.
Kelebihan
media ini adalah:
sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal
dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua
harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.
Kelemahannya:
Gambar/foto
hanya menekankan persepsi indera mataukurannya sangat terbatas untuk kelompok
besar .
7. Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang
gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan
digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan
sederhana antara lain: perkembangan, perbandingan, struktur organisasi.
Jenis-jenis media bagan antara lain : Tree chart, flow chart.
a. Bagan lambang (piktograf)
Psikologi menunjukkan bahwa orang lebih cepat memilih
bahan yang disajikan secara visual, singkat dan jelas. Disekolah dengan
berkembangnya tekhnologi alat peraga, piktograf mendapat kedudukan yangcukup
penting. Piktograf biasanya berupa gambar atau lambang, yang memiliki suatu
jumlah dari suatu sifat atau dari suatu hal.
b. Bagan Arus
Bagan ini pada umumnya berbentuk garis ± garis dengan
berpanah ,bagaikan sungai yang datang dari berbagai sumber air dan mengalir ke
satu arah untuk kemudian bertemu satu dengan yang lain, membentuk
suatu arus besar yang menuju ke suatu muara.
c. Bagan pohon
Bagan ini merupakan kebalikan dari bagan arus.
Sumbernya satu dan geraknya memencar, bercabang bagai pohon yang mulai
tumbuh dari satu , kemudian memencar menjadi cabang ± cabang dan dahan ±
dahan
Webster mendefinisikan Graphics
sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama dalam menggambar mekanik, dalam bahasa yunani
adalah Grafhikos yang mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan garis-garis., definisi trsebut di
padukan dengan pengertian praktis, maka grafis sebagai media, kata-kata
dan kata-kata yang di gunakan sebagai judul dan penjelasan kepada
grafik, bagan diagram , poster kartun dan
komik.
1. Bagan Diagram
Istilah
bagan meliputi berbagai jenis presentasi grafis seperti peta, grafis,
lukisan diagram poster dan bahkan kartun. Bagan di definisikan
sebagai kombinasi antara media grafis dan media foto yang dirancang untuk
memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai makna atau pokok
gagasan, fungsi bagan adalah untuk
adalah untuk menunjukkan hubungan,perbandingan, jumlah relative, perkembangan, proses
dan klasifikasi dan organisasi. Contoh
daripada bagan yaitu adalah:
a. Bagan pohon
Bagan pohon dikembangkan dari
dasar yang terdiriatas beberapa akar menuju batang tunggal, kemudian cabang
tunggal tersebut menggambarkan perkembangan serta hubungan , bagan ini amat
berfaidah dalam memperjelas perkembangan daripada suatu kombinasi fakta-fakta
utama.
b. Bagan alir
Merupakan kebalikan dari bagan
pohon, sebagaimana industri mobil di amerika bergantung dari pemasaran luar negerinya baik
akan kebutuhan bahan bakunya maupun guna pemasaran luar negerinya. Baik
untuk kebutuhan akan bahan bakunya maupun pemasaran
hasil industrinya.
c. Bagan arus
Sebuah organisasi yang
beranggotakan pelajar atau sebuah kesatuan pemerintahan, proses
pengembangan kepemimpinan industri atau langkah-langkah darimana sebuah rencana
undang-undang yang
dapat di visualisasikan dengan bagan arus atau bagan yang cocok untuk
mempertunjukkan fungsi, bagan ini
merupakan bagan arus yang memperlihatkan bagaimana suatu produksi susu murni
itu berlangsung.
d. Bagan tabel
Satu nilai yang unik dari bagan
tabel adalah kemamapuannya dalam mempertunjukkan hubungan ,variasi dari bagan
ini termasuk tabel informasi semacam argumentasi dan sanggahan atas pejanjian
yang berlaku.
2. Grafik
Grafis dapat di devinisikan sebagai penyajian data berangka, suatu
tabel gambar yang dapat mempunyainilai informasi yang sangat berfaedah, namun
dari grafik yang menggambarkan intisari informasi sekilas akan lebih efektif,
grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data
yang tersusun dengan
baik, tujuan membuat garafik adalah untuk memperhatikan perbandingan,
informasi kwalitatif dengan cepat
serta sederhana. Ada beberapa macam grafik, dan yang paling umum di gunakan
adalah grafik-grafik garis, batang, lingkaran, atau piring dan grafik
bergambar.
a. Grafik garis
Grafik garis adalah yang paling
tepat dari semua jenis grafik, terutama dalam melukiskan
kecendrungan-kecendrungan atau menghubungkan dua rangkaian kata. Sejumlah
variasi dan kombinasi dari grafik garis dapat dilukiskan, termasuk bayangan
permukaan grafik dari berbagai bentuk. Gambar.
b. Grafik batang
Grafik batang mungkin yang
paling sederhana daripada semua grafik, grafik batang paling
bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan di bandingkan relative
sedikit, pada lazimnya grafik ini dibuat dengan menggunakan batang sebagai
gambaran kelompok data secara vertical dan horizontal. Tinggi atau panjang batang melukiskan ukuran
besarnya presentase data yang di wakilinya.
c. Grafik lingkaran atau piring
Bilamana guru dapat menjelaskan
dan memperkenalkan tentang pecahan, maka garafik lingkatran lebih tepat di gunakan, grafik
lingkaran atau grafik piring adalah lingkaran sektor-sektor yang di gunakan
untuk menggunakan bagian suatu keseluruhan, sebagai contoh berikut ini
adalah grafik yang memvisualisasikan
pecahan dalam bentuk tengahan, pertigaan dan perempatan. Ada dua
ciri grafik lingkaran yaitu: 1) Grafik
itu selalu menunjukkkan jumlah atau keseluruhan jumlah. 2) Bagian-bagiannya
atau segmennya di hitung dalam presentase atau bagian-bagian pecahan keseluruhan.
Prinsip-prinsip membuat grafik
Grafik-grafik yang paling menyoroti satu atau dua gagasan ,
garafik ini dipergunakan pada semua grafik adalah adanya
perbandingan atau hubungan, tanpa perbandingan dan hubugan yang memberikan arti
sedikit sekali gunanya dalam menggambarkan statistic secara grafis. Pemakaian
garafik dalam pengajaran anak-anak pada umumnya telah belajar grafik
dengan melihat grafik-grafik disurat kabar, majalah, buku- buku
pelajaran, sehingga grafik tidak di pandang terlalu asing bagi pengalaman anak,
tetapi hakikat suatu grafik adalah
penyajian ringkas. Dalam proses belajar ringkasan kwantitatif dapat
digambarkan dengan baik melalui grafik
Media tiga dimensi ialah
sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga
dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup
maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa
langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya
di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke
kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu
berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran
yang efektif.Media tiga dimensi
yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan
dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat
sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
Moedjiono (1992)
mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan:
memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan
menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi
maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
Kelebihannya:
a.
Siswa seakan-akan melihat benda yang nyata dengan media 3D.
b.
Menimbulkan ketertarika siswa untuk berpikir dan
menyeledikinya.
c.
Pembelajaran akan berjalan dengan lebih sempurna karena
siswa dapat belajar langsung dengan menggunakan bahan-bahan replika atau mirip
dengan aslinya.
d.
Siswa dapat memahami tentang sifat bentuk serta pergerakan
suatu benda itu dengan baik.
e.
Memberi pengalaman tentang keadaan sebenarnya sesuai banda
atau bahan itu.
f.
Menggalakkan murid membuat kajian lebih lanjut mengenai
pembelajaran melalui media.
g.
Memberi lebih banyak peluang kepada murid berinteraksi
diantara satu sama lain.
Kekurangannya:
a. Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan
banyak waktu.
b. Membutuhkan keterampilan dalam
pembuatannya.
c. Siswa tidak akan memahami jika
bentuk 3D tidak sama dengan nyatanya.
d. Terbentur alat untuk membuat media
3D
D. Penerapan
alat peraga dalam pengajaran
Uraian
di bawah ini membahas bagaimana penerapan alat peraga dalam pengajaran.
Khususnya diuraikan masalah yang berhubungan dengan prinsip penggunaan alat
peraga, langkah-langkah menggunakan alat peraga dalam kelas, guru dan
keperagaan, prosedur belajar dan hubungannya dengan keperagaan.
a.
Prinsip-prinsip
penggunaan alat peraga
Dalam menggunakan alat peraga hendaknya guru
memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar agar penggunaan alat peraga
tersebut mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip ini adalah :
1)
Menentukan
jenis alat peraga dengan tepa, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu
alat peraga manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak
diajarkan.
2)
Menetapkan
atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah
penggunaan alat peraga itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak
didik.
3)
Menyajikan
alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan alat peraga
dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, badan, metode, waktu, dan
sarana yang ada.
4)
Menempatkan
atau memperliahatkan alat peragaan pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar alat peraga
digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses mengajar terus-menerus
memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan alat peraga.
Keempat prinsip ini hendaknya diperhatikan oleh guru
pada waktu ia menggunakan alat peraga.
b.
Langkah
yang harus ditempuah pada waktu menggunakan alat peraga
Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia
mengajar dengan mempergunakan alat peraga. Langkah-langkah itu ialah :
1)
Menetapkan
tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga. Pada langkah ini hendaknya guru
merumuskan tujuan yang akan dicapai.
2)
Persiapan
guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan alat peraga mana yang akan dipergunakan
sekiranya tepat untuk mencapai tujuan.
3)
Persiapan
kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima
pelajaran dengan menggunakan alat peraga. Mereka harus dimotivasi agar dapat
menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan alat peraganya.
4)
Langkah
penyajian pelajaran dan peragaan. Penyajian pelajaran dengan menggunakan
peragaan merupakan suatu keahlian guru yang bersangkutan. Dalam langkah ini
perhatikan bahwatujuan utama ialah pencapaian tujuan mengajar dengan baik, sedangkan
alat peraga hanya sekedar alat pembantu. Jangan sampai alat peraga sebagai
tujuan dan tujuan menjadi alat.
5)
Langkah
kegiatan belajar. Pada langkah ini siswa hendaknya mengadakan kegiatan belajar
sehubungan dengan penggunaan alat perag. Kegiatan ini mungkin dilakukan di
dalam kelas atau di luar kelas.
6)
Langkah
evaluasi pelajaran dan keperagaan. Pada akhir kegiatan belajar haruslah dievaluasi
sampai seberapa jauh tujuan itu tercapai, yang sekaligus dapat kita nilai
sejauh mana alat peraga sebagai alat pembntu dapat menunjang keberhasilan
proses belajar.Hasil evaluasi dapat dijadikan bahan atau proses blajar
berikutnya.
c.
Guru dan keperagaan
Dalam uraian ini akan
dilihat hubungan guru denngan masalah keperagaan, terutama masalah-masalah
apakah yang dituntut. Terutama masalah-masalah apakah yang dituntut dari guru
mengenai keperagaan tersebut.
Ada beberapa hal yang dituntut
dengan guru sehubungan dengan masalah keperagaan ini, yakni:
1) Setiap
guru hendaknya memilih landasan teoritis mengenai alat-alat peraga dalam
pengajaran.
2) Setiap
guru perlu memiliki pengetahuan dan mengenai proses belajar mengajar, sebab
penggunaan alat peraga harus terpadu dalam proses tersebut.
3) Setiap
guru perlu memehami kegiatan belajar yang dilakukan siswa, sebab alat peraga
pengajaran berusaha membantu belajar siswa.
4) Setiap
guru perlu memehami perkembangan anak, sebab penggunaan alat peraga seirama
dengan tingkat kematangan dan kemampuan anak didik.
5) Setiap
guru harus terampil dalam hal penggunaaan alat peraga pengajaran.
6) Setiap
guru berkewajiban melengkapi alat peraga didalam kelasnya, sehingga ia dituntut
agar dapat membuat alat peraga yang sederhana untuk keperluan mengajar.
Diamping
hal-hal diatas gurupun dituntut untuk menyimpan , memelihara, mengawasi,
dan mengatur alat peragayang ada disekolahnya,
sehingga alat peraga tersebut tetap utuh dan selalu berfungsidalam
setiap proses pengajaran.
d. Belajar
dan keperagaan
Uraian dibawah ini akan
melihat hubungan belajar dengan keperagaan. Belajar pada hakiatnya adalah suatu
proses perubahan pada diri seseorang. Perubahan ini disebabkan adanya suatu
pengalaman. Pengalaman manusia dapat dibagi menjadi dua jenis yakni: pengalaman
langsung dan pengalaman tidak langsung. Dalam pengalaman langsung anak
mengalami dan berbuat diri secara langsung, misalnya belajar menjahit,
mencangkul, menari, dan lain-lain. Anak melekukan sendiri pebuatan tersebut
dalam situasi yang sebenarnya. Pengalaman demikian tentu membawa hasil yang
lebih baik. Tetapi yidak setiap persoalan dapat dipelajari secara langsung, bahkan
pada umumnya atau sebagian besar dipelajari melalui pengalaman tidak langsung
diperoleh dengan berbagai cara sebagai berikut:
1) Mengalami gejala atau
situasi dengan menggunakan alat dria. Misalnya , mengamati orang yang sedang
menjahit, menonton, orang yang menari dan lain-lain.
2) Melalui
bentuk gambar, misalnya mempelajari lukisan, foto, dan lain-lain.
3) Melalui
bentuk grafik misalnya, mempelajari peta, grafik, diagram dan lain-lain.
4) Melalui
bentuk verbal yaitu diperoleh dengan cara membaca, uraian tertulis dan
lain-lain.
5) Melalui
lambang, seperti rumus, istilah dan lain-lain.
Pengalaman demikian erat hubunganya
dengan alat peraga yang telah dibahas pada uraian terdahulu. Ini menunjukkan
betapa pentingnya alat peraga dalam proses belajar
Edgar
mengemukakan 10 jenis pengalaman manusia yang dilukiskan dalam bentuk kerucut,
kerucut pengalaman. Kesepuluh jenis ini ialah:
a) Pengalaman
langsung
Dalam pengalaman
ini anak mengalami sendiri. Dengan cara ini akan memperoleh pengalaman secara
langsung sehingga hsasilnya akan lebih berarti baginya.
b) Pengalaman
langsung melalui benda-benda tiruan
Karena tidak
bias dipelajari secara langsung maka banyak hal yng dipelajari melalui benda
tiruan. Misalnya untuk mempelajari bumi
yang bulat digunakan globe. Dengan benda tiruan anak dapat
mempelajarinya secara keseluruhan.
c) Pengalaman
melalui dramatisasi
Dengan
dramatisasi anak berkesempatan melakukan, menafsirkan dan memerankan suatu
peranan tertentu.
d) Pengalaman
melalui demontrasi
Pada demonstrasi
anak kelihatanya tidak seaktisf ketiga diatas. Anak lebih banyak melihat
daripada berbuat. Demonstrasi bertujun untuk memperlihatkan suatu proses. Jadi
demonstrasi lebih abstrak daripada dramatisasi.
e) Pengalaman
melalui karyawisata
Karyawisata
adalah kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar. Dalam karyawisata siswa menganalisis,
mengobservasi, dan meneliti sesuatu diluar kelas.
f) Pengalaman
melalui pameran
Dalam pameran
diperlihatkan benda-benda yang realistic, dengan maksud menyajikan ide atau
gagasan.
g) Pengalaman
melalui televise dan gambar hidup
Alat ini
berpengaruh pada anak melalui penglihatan dan pendengaran. Jadi pengalaman yang
diperolehnya tidak langsung tapi
membutuhkan penghayatan yang tinggi.
h) Pengalaman
melalui radio dan rekaman
Pengalaman ini
hanya membutuhkan pendengaran saja sehingga lebih sulit lagi dibandingkan
dengan televise dan gambar hidup.
i)
Pengalaman melalui
gambar-gambar visual
Pengalaman,
merupakan sebuah contoh lambang visual. Jadi pengalaman melelui lambang visual
memerlukan penghayatan , pemikiran yang tajam, sebab harus menterjemahkan
lambang tadi untuk suatu pengertian.
j)
Lambang kata (verbal)
Lambang kata merupaka
penggganti hal-hal yang sifatnya konkret. Tidak ada persamaan yang
konkret dengan lambang kata dan ide atau benda dibalik kata tersebut. Kata-kata
adalah abstraksi yang mutlak. Ini hanya bisa
dimengerti kalau anak sudah bisa berpikir abstrak.
Kesepuluh tingkatan diatas dapat dibagi
dalam 3 fase, yaitu:
a) Fase berbuat, yakni tingkat pertama sampai tingkat
kelima
b) Fase
mengamati, dari tingkatan keenam sampai tingkatan kesembilan
c) Fase
abstraksi, yaitu tingkat kesepuluh
Untuk
menjelaskan kerucut pengalaman Edgar dale, perhatikanlah gambar berikut :

Disamping Edgar Dale ada tokoh lain
yang mengemukakan pendapatnya mengenai prosedur belajar ini, yakni Olsen.
Pendapat Olsen prosedur belajar menempuh tiga tahap yakni:
a) Pengajaran
langsung melalui pengalaman langsung
Pengajaran ini
diperoleh dengan tekhik karyawisata, wawancara (Interview) resource visitor,
dan lain-lain.
b) Pengajaran
tidak langsung melalui alat peraga
Pengalaman
ini diperoleh melalui gambar, peta, bagan, grafik, objek, model, slides, film,
tv,dramatisasi dan lain-lain.
c) Pengalaman
tidak langsung melalui lambang kata, misalnya melalui kata-kata dan rumus
Dari
fase pertama ke fase berikutnya siswa belajar melalui tahapan konkret menuju
kepada tahapan yang abstrak
Ikhtisar
Alat
bantu pengajaran atau lebih popular disebut alat peraga pengjaran harus menjadi
bagian integral dari proses belajar mengajar terutama dalam metode mengajar.
Alat peraga berfungsi memperjelas bahan pengajaran yang diberikan guru atau
yang sedang dipelajari siswa. Dibedakan ada alat peraga dua dimensi, dan alat
peraga tiga dimensi. Guru tidak hanya dituntut mampu menggunakan , tetapi
dituntut untuk bisa mengadakan alat peraga sederhana. Pentingnya alat peraga
tidak semata-mata dalam proses mengajar tetapi juga dalam proses belajar.
RANGKUMAN
1.
Pengajaran
adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik
yang yang dilakukan oleh guru.
2.
Media
atau alat peraga merupakan alat bantu dalam pengajaran yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran/pengajaran.
3.
Fungsi
dan nilai media atau alat peraga dalam pengjaran yaitu :
-
Sebagai
alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar
yang efektif,
-
bagian yang
integral dari keseluruhan situasi mengajar
-
penggunaannya
integral dengan tujuan dan isi pelajaran
-
menarik minat
siswa untuk belajar.
-
mempercepat
proses belajar-mengajar dan memebantu siswa dalam menangkap pengertian yang
diberikan guru.
-
mempertinggi
mutu belajar mengajar.
4.
Jenis
media atau alat peraga ada dua jenis yaitu alat
peraga dua dan tiga dimensi (bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta
timbul, globe, papan tulis), alat- alat
yang diproyeksi (seperti film, slide dan filmstrip)
5.
Prinsip-prinsip
menentukan alat peraga dalam pengajaran :
-
Menentukan
jenis alat peraga dengan tepat
-
Menetapkan
atau memperhitungkan subjek dengan tepat
-
Menyajikan
alat peraga dengan tepat
-
Menempatkan
atau memperliahatkan alat peragaan pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
6.
Langkah
yang harus ditempuah pada waktu menggunakan alat peraga
-
Menetapkan
tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga
-
Persiapan
guru
-
Persiapan
kelas
-
Langkah
penyajian pelajaran dan peragaan
-
Langkah
kegiatan belajar
-
Langkah
evaluasi pelajaran dan keperagaan
7. Pendapat
Olsen prosedur belajar menempuh tiga tahap yakni: Pengajaran langsung
melalui pengalaman langsung,
Pengajaran
tidak langsung melalui alat peraga, dan Pengalaman tidak langsung melalui
lambang kata.
SOAL LATIHAN!
1. Jelaskan pengertian media pengajaran menurut pendapat
Anda!
2. Sebutkan pengetahuan yang diperlukan oleh guru dalam
media pengajaran!
3. Sebutkan dan jelaskan fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-mengajar!
4.
Sebutkan dan
jelaskan nilai-nilai dalam media pengajaran!
5. Sebutkan contoh alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi!
Jawaban :
1.
Media
pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara
untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar
sehingga memudahkkan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.
2.
Pengetahuan
yang diperlukan guru dalam media pengajaran :
·
Media
sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
·
Fungsi
media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
·
Seluk-beluk
proses belajar.
·
Hubungan
antara metode mengajar dan media pendidikan;
·
Nilai
atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
·
Pemilihan
dan penggunaan media pendidikan.
·
Berbagai
jenis alat dan teknik media pendidikan.
3.
Fungsi
pokok dari alat peraga dalam proses belajar-mengajar :
a)
Penggunaan alat
peraga dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai
alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif.
b)
Penggunaan alat
peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini
berarti bahwa alat peraga merupakan salah
satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c)
Alat peraga
dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi
ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga harus melihat kepada
tujuan dan bahan pelajaran.
d)
Penggunaan alat
peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan
hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e)
Penggunaan alat
peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses
belajar-mengajar dan memebantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan
guru.
f)
Penggunaan alat
peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.
Dengan perkataan lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan
tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
4.
Nilai-nilai
dalam media pengajaran :
a)
Dengan peragaan
dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir oleh karena itu dapat
mengurangi terjadinya verbalisme.
b)
Dengan peragaan
dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c)
Dengan peragaan
dapat meletakan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar
bertambah mantap.
d)
Memberikan
pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada
setiap siswa.
e)
Menumbuhkan
pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f)
Membantu
tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuanber bahasa.
g)
Memberikan
pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu
berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
5.
contoh
alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi :
bagan, grafik, poster,
gambar mati, peta datar, peta timbul, globe, papan tulis
TES FORMATIF
1) Berikut
ini adalah fungsi daan nilai alat peraga, kecuali
a. Mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif
b. Merupakan
fungsi tambahan
c. Mempercepat
proses belajar mengajar
d. Menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri pasa siswa
e. Membantu
tumbuhnya pemikiran
2) Contoh
alat peragatiga dimensi adalah
a. Peta
timbul
b. Peta
datar
c. Poster
d. Foto
e. Lukisan
3) Dibawah
ini adalah yang bukan manfaat alat
peraga yang dapat di proyeksikan
a. Menumbuhkan
minat dan motivasi belajar
b. Dalam
film dapat mengembangkan daya fantasi anak
c. Mempersempit
pikiran dan pendapaat siswa
d. Slide
dapat dibuat dan digunakan untuk semua mata pelajaran dan bidang studi
e. Slide
bisa digunakan diuangan kecil setengah gelap
4) Dalam
menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu
untuk mendapat hasil terbaik. Prinsip-prinsip pengguanaan alat peraga ini
adalah
a. Guru
bebas menentukan alat peraga yang ingin ia gunakan
b. Alat
peraga tidak disesuaikan dengan kemampuan anak
c. Menggunakan
alat peraga kapan saja dimana saja.
d. Menggunakan
metode sembarang.
e. Mempatkan
atau memperlihatkan kan alat peraga pada waktu dan situasi yang tepat
5) Langkah-langkah
yang harus diperhatikan guru saat penggunaan alat peraga kecuali
a. Menetapkan
tujuan mengajar
b. Memilih
alat peraga yang diinginkan guru
c. Persiapan
kelas
d. Persiapan
guru
e. Langkah
kegiatan belar
6) Ada
beberapa hal yang dituntut dari guru sehubungan dengan masalah keperagaan. Hal-
hal tersebut adalah
a. Setip
guru tidak berkewajiban melengkapi alat peraga didalam kelas, karena alat
peraga sudah disediakan sekolah
b. Setiap
guru harus terampil dalam hal penggunaan alat peraga.
c. Menciptakan
suasana yang kondusif
d. memilih
ruangan yang gelap
e. guru
menggunkan alat peraga yang super canggih agar menarik perhatian siswa
7) Edgar
Dale mengemukakan 10 jenis pengalaman manusia , berikut jenis pengalaman yang
bukan pendapat Edgar Dale adalah
a. pengalaman
langsung
b. pengalaman
langsung melalui benda-benda tiruan
c. pengalaman
melalui dramatisasi
d. pengalaman
melalui demokrasi
e. pengalaman
melalui demonstrasian
8) Edgar
Dale mengemukakan 10 jenis pengalaman manusia, diantaranya adalah pengalaman
langsung melalui benda-benda tiruan. Yang merupakan contoh pengalaman melalui
benda tiruan yaitu
a. mempelajari
bumi dengan globe
b. melihat
orang menjahit
c. menggambar
pemandangan
d. membuat
laying-layang dengan kemampuan seniri
e. mempelajari
hal baru
9) Edgar
Dale mengemukakan 10 jenis pengalaman manusia, yang dibagi dalam 3 fase . salah
satunya yaitu fase berbuat. berikut yang bukan fase berbuat yaitu
a. pengalaman
langsung
b. pengalaman
langsung melalui benda tiruan
c. pengajaran
langsung melalui pengalaman langsung
d. pengalaman
melalui dramatisasi
e. pengalaman
melalui demonstrasi
10) Olsen
mengemukakan pendapatnya mengenai prosedur belajar yang menempuh 3 tahap salah satunya yaitu
pengajaran tidak langsung melalui lambang kata. Dibawah ini adalah contoh
pengajaran langsung melalui lambang kata yaitu
a. tekhnik
karyawisata
b. resource
visitor
c. pengalaman
melalui gambar
d. melalui
kata-kata
e. pengalaman
melalui film
Kunci jawaban
1. b
2. a
3. c
4. e
5. b
6. b
7. a
8. d
9. c
10. d
GLOSARIUM
Ajar
: petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui(diturut)
Ajaran : segala sesuatu yang diajarkan : nasehat, petuah, petunjuk, paham.
Belajar : kegiatan individu memperoleh pengetahuan perilaku, dan
keterampilan dengan cara mengolah bahan
belajar.
Guru
: orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.
Kelas : ruang tempat belajar di sekolah.
Mempelajari : belajar (sesuatu) dengan sungguh-sungguh mendalami
sesuatu, menelaah, menyelidiki.
Mengajar : memberi pelajaran.
Motivasi : tenaga pendorong yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas
seseorang.
Pembelajaran : kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan kepada
penyediaan sumber belajar.
Pengajaran : proses, cara, perbuatan mengajar atau mengajarkan:
perihal mengajar, segala sesuatu mengenai pelajar, peringatan(tentang
pengalaman, peristiwa yang dilalui atau dilihatnya).
Sekolah : sarana suatu arena persaingan.
Tujuan pembelajaran : tujuan yang
ingin dicapai oleh anak didik setelah mereka mengikuti suatu kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Nana, Sudjana.(2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Sinar Baru Algesindo
Arikunto, Suharsimi.(2007). Dasar-dasar Evaluasi Prndidikan. Jakarta
: Bumi Aksara.
Azhar, Arsyad.(2007). Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo, (online)
http://www.asikbelajar.com/2013/09/pengertian-manfaat-jenis-dan-pemilihan.html?m=1,
di akses pada 30 September 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar