Senin, 16 November 2015

MEDIA ATAU ALAT PERAGA DALAM PENGAJARAN

  
MEDIA ATAU ALAT PERAGA DALAM PENGAJARAN

A.    Pengertian Media atau Alat Peraga dalam Pengajaran
1. Pengertian pengajaran
Pengertian media pengajaran menurut para ahli :
1.      Menurut Jones A. Majid, (2005:16),
Pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.
2.      Pengajaran adalah tardif (1987) memberi arti instruction secara lebih rinci yaitu a preplanned, goal directed educational proces designed tofacilitate learning. artinya adalah sebuah proses kependidikan yang sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan sertadirancang untuk mempermudah belajar.
3.      Pengajaran adalah suatu proses yang melibatkan pembuatan keputusan pada saat pra-pengajaran, pengajaran, dan pasca-pengajaran. Keputusan disaat pra-pengajaran adalah keputusan pada saat perencanaan kurikulum dan dalam satu unit pengajaran; keputusan pada saat pengajaran adalah keputusan yang dilakukan saat proses belajar mengajar berlangsung; dan pasca-pengajaran adalah segala keputusan yang dilakukan sebagai hasil evaluasi hasil proses pengajaran. Pada bagian ini hanya akan dijelaskan prosedur perencanaan dalam proses pengajaran.
4.      Pengajaran yaitu upaya pemanfaatan atau penggunaan ilmu yang didapat untuk meningkatkan keterampilan, bakat dan potensi yang dimiliki seseorang untuk menghadapi kemjauan Zaman dan sebagai bekal seseorang bersaing di dalam kehidupan.
5.      Pengajaran merupakan cara yang digunakan atau metode yang digunakan dalam pendidikan untuk mengupayakan tercapainya kemandirian serta kematangan mental dari individu lain sehingga dapat survive dalam kompetisi kehidupannya.

2. Pengertian Media Pengajaran
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar.  Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
            Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.
     Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994 : 6)
•    Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
•    Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
•    Seluk-beluk proses belajar;
•    Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
•    Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
•    Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
•    Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
•    Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
•    Usaha inovasi dalam media pendidikan.
       Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
       Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.  Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pengajaran.
            Media atau alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses belajar-mengajar yang efektif. Setiap proses belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode, dan alat serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk  mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Dalam pencapaian tujuan tersebut peranan  alat bantu atau alat peraga memegang peranan yang penting sebab dengan adanya alat peraga ini bahan dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. Alat peraga sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat tersebut berguna agar bahan pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami siswa. Dalam proses belajar-mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien. Uraian dibawah ini mengemukakan pentingnya alat peraga dalam proses belajar-mengajar dan beberapa prinsip bagaimana guru menggunakan alat peraga tersebut.

B.     Fungsi dan Nilai Media atau Alat Peraga
            Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-mengajar, keenam fungsi tersebut adalah :
a.       Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan   tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif.
b.      Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah  satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c.       Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
d.      Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e.       Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar-mengajar dan memebantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
f.       Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
            Disamping enam fungsi diatas penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar mempunyai nilai-nilai seperti dibawah ini :
a.       Dengan peragaan dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
b.      Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c.       Dengan peragaan dapat meletakan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d.      Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
e.       Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f.       Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuanber bahasa.
g.      Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.
Disamping itu masih banyakn ilai dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan alat peraga  dalam kaitannyadal am pencapaian hasil belajar-mengajar.

C.    Jenis Media atau Alat Peraga

       Media Pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.  Mulai yang paling kecil sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya.  Ada media yang dapat dibuat oleh guru sendiri, ada media yang diproduksi pabrik.  Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.
       Meskipun media banyak ragamnya, namun kenyataannya tidak banyak jenis media yang biasa digunakan oleh guru di sekolah.  Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku).  selain itu banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain gambar, model, dan Overhead Projector (OHP) dan obyek-obyek nyata.  Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan sbb :

No
Golongan Media
Contoh dalam Pembelajaran
I
Audio
Kaset audio, siaran radio, CD, telepon
II
Cetak
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
III
Audio-cetak
Kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
IV
Proyeksi visual diam
Overhead transparansi (OHT), Film bingkai (slide)
V
Proyeksi Audio visual diam
Film bingkai (slide) bersuara
VI
Visual gerak
Film bisu
VII

Audio Visual gerak, film gerak bersuara, video/VCD, televise
VIII
Obyek fisik
Benda nyata, model, specimen
IX
Manusia dan lingkungan
Guru, Pustakawan, Laboran
X
Komputer
CAI (Pembelajaran berbantuan komputer), CBI (Pembelajaran berbasis komputer).[7]


Kelebihan dan Kekurangan Jenis-jenis Media Pembelajaran

1. Media Audio
Media audio yaitu media yang berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kedalam kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Beberapa jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah radio dan alat perekam pita magnetik.
a.       Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya.
b.      Perekam pita magnetic
Perekam pita magnetik adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya. Ada dua macam rekaman dalam alat perekam pita magnetik ini, yaitu sistem : “full track recorder” dan “double track recorder”.
Kelebihan dan Kekurangan Media Audio
Kelebihan Media Audio
a)      Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
b)      Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
c)      Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
d)     Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
e)      dapat membuat siswa fokus mendengarkan suara rekaman yang tersedia sehingga siswa tidak akan sibuk melakukan hal-hal yang lain seperti mengobrol dengan temannya dll.
f)       Penggunanan media audio lebih praktis karena mudah dipindahkan dari satu suara ke suara lainnya .
g)      Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat rekaman dapat diulang atau diputar kembali.
h)      Dengan menggunakan media ini maka rekaman-rekaman suara yang ada dapat digandakan sehingga antara kelas yang satu dengan kelas lainnya dapat belajar dalam kelas yang berbeda dan dalam waktu yang bersamaan.
i)        Dalam pengoperasian rekaman suara relatif sangat mudah

Kekurangan Media Audio
a)      Memerlukan suatu pemusatan pengertian pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar yang khusus.
b)      Media audio yang menampilkan simbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
c)      Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan perbendaharaan kata-kata atau bahasa, serta susunan kalimat.
d)     Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berpikir abstrak.
e)      Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima.
f)       Kemampuan siswa dalam mendengarkan kecepatan suara rekaman biasanya tidak sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya , misalnya ada siswa yang cepat menangkap materi dari suara rekaman itu dan ada pula siswa yang lemah dalam menangkap materi.
g)      Kecepatan suara rekaman biasanya tidak sama dengan kecepatan guru menjelaskan sehingga antara guru dengan rekaman suara cenderung kejar-kejaran dan hal itu dapat membuat siswa bingung dengan apa yang harus diperhatikan antara penjelasan guru atau rekaman suara

2. Media Visual
Media berbasis visual (image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar  pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Gambar representasi, Diagram, Peta, Grafik, Overhead Projektor (OHP), Slide, dan Filmstrip.

Kelebihan dan Kekurangan Media Visual
Kelebihan Media Visual
a)      Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan
b)      Dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik
c)      Media visual memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dengan lingkungan sekitarnya
d)     Dapat menanamkan konsep yang benar
e)      Dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
f)       Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
Kekurangan Media Visual
a)      Lambat dan kurang praktis
b)      Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat didengar. Sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan
c)      Visual yang terbatas, media ini hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili isi berita
d)     Biaya produksi cukup mahal karena media cetak harus menyetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati oleh masyarakat.
Media visual di bagi menjadi dua yaitu media visual yang diproyeksikan dan media visual yang tidak diproyeksikan.
1.      Media visual yang tidak diproyeksikan
Kelebihan media visual yang tidak diproyeksikan :
a.       Dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar sehingga siswa tidak akan cepat bosan dengan pelajaran tersebut.
b.      Dapat mempermudah siswa untuk menangkap materi yang diberikan karena biasanya guru memakai gambar-gambar yang berhubungan dengan pelajaran sehingga siswa tidak akan cepat lupa dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru.
c.       Macam-macam media visual yang tidak diproyeksikan ini bervariasi sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
d.      Lebih menghemat waktu guru untuk menjelaskan karena gambar, grafik atau diagram yang akan digunakan sebagai media pembelajaran telah tersedia sehingga guru tidak perlu menggambarkan di papan tulis.
e.       Alat-alat yang digunakan untuk membuat media ini mudah didapat, biasanya hanya menggunakan karton.
Kekurangan media visual yang tidak diproyeksikan :
a.       Karena media ini kebanyakan hanya menggunakan karton, maka siswa hanya akan fokus kepada gambar yang terdapat pada karton tersebut , dengan kata lain tidak adanya audio yang dapat membuat ruangan kelas menjadi lebih hidup.
b.      Gambar yang terdapat pada karton biasanya dibuat dengan ukuran yang kecil sehingga siswa yang duduk di belakang tidak bisa melihat dengan jelas gambar tersebut.

2.      Media visual yang diproyeksikan
Kelebihan media visual yang diproyeksikan :
a.       Dapat menarik perhatian siswa dalam proses belajar mengajar karena biasanya media visual yang diproyeksikan ini menggunakan poster ataupun komik sebagai media nya.
b.      terdapat gambar-gambar yang memiliki pesan-pesan tertentu kepada siswa untuk belajar.
c.       Ketika seorang guru menggunakan komik sebagai media pembelajaran maka seolah-seolah siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sehingga siswa akan mengingat pelajaran tersebut lebih lama daripada hanya dijelaskan di papan tulis.
Kekurangan media visual yang diproyeksikan :
a.       Tidak semua siswa dapat belajar dengan menggunakan media visual ( melihat ) karena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda,  seperti ada siswa yang lebih senang belajar dengan cara dijelaskan oleh guru atau ada juga siswa yang lebih senang belajar dengan bermain dan lain-lain.
b.      Komik atau poster juga dapat membuat siswa menjadi malas dalam belajar karena mereka cenderung hanya ingin melihat gambar-gambar yang ada di dalam komik atau poster tersebut sehingga siswa tidak dapat memahami materi secara menyeluruh.
c.       Siswa juga dapat menjadi malas menulis / mencatat hal-hal yang dijelaskan oleh guru karena dari awal pelajaran perhatian mereka sudah tertuju pada gambar yang ada.

3. Media Audio Visual
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat). Media Audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

Jenis-jenis Media Audio Visual
1)      Media Audio Visual Gerak
Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape, dan film bergerak.
2)      Media Audio Visual Diam
Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti:
a.       Film bingkai suara (sound slides)
Film bingkai adalah suatu film transparan (transparant) berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai berukuran 2x2 inci terbuat dari kraton atau plastik. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu program film bingkai suara (sound slide) lamanya berkisar antara 10-30 menit. Jumlah gambar (frame) dalam satu program pun bervariasi, ada yang hanya sepuluh buah, tetapi ada juga yang sampai 160 buah atau lebih.
b.      Film rangkai suara
Berbeda dengan film bingkai, gambar (frame) pada film rangkai berurutan merupakan satu kesatuan. Ukurannya sama dengan film bingkai, yaitu 35 mm. Jumlah gambar satu rol film rangkai antara 50-75 gambar dengan panjang kurang lebih 100 sampai dengan 130, tergantung pada isi film itu.

Kelebihan dan Kekurangan Media Audio visual
Kelebihan Media Audio Visual
a.       Pemakaiannya tidak membosankan,
b.      Hasilnya lebih mudah untuk di mengerti dan dipahami.
Kekurangan Media Audio Visual
a.       Pelaksanaanya perlu waktu yang cukup lama
b.      Pelaksanaanya memerlukan tempat yang luas
c.       Biayanya relatif lebih mahal
d.      Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media    audio visual cenderung tetap di tempat

4. Media Multimedia
Multimedia merupakan kombinasi dari berbagai media yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu menggunakan audio, video, grafis dan lain sebagainya, Multimedia diarahkan kepada komputer yang dalam perkembangannya sangat pesat dan sangat membantu dalam dunia pendidikan.
Media internet yang merajalela dan telah memberikan pengaruh positif daklam pelaksanaan pembelajaran diantaranya dengan adanya program e-learning, e-education dan lain-lain.
Kelebihan dan Kekurangan Media Multimedia
Kelebihan Media Multimedia
a.       Memberikan kemudahan kepada siswa untuk belajar secara individual maupun kelompok,
b.      Memberi kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi, media komputer juga memberikan rangsangan yang cukup besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,
c.       Dapat digunakan secara individu sehingga siswa lebih leluasa dalam pengerjaannya,
d.      Tidak membutuhkan waktu yang lama dalam mengerjakan media ini,
e.       Bersifat interaktif sehingga siswa langsung mendapatkan feedback (balikan) dari media,
f.       Dilengkapi fitur-fitur pendukung seperti backsound, volume yang dapat diatur besar kecilnya suara,
g.      Siswa bisa mengakses internet dari tombol link.

Kelemahan dari Media multimedia
a.       Harganya yang relatif mahal, sehingga belum dapat dijangkau oleh seluruh sekolah untuk menyediakanya,
b.      Selain itu memberikan pengaruh positif dan memberikan dampak negatif terhadap siswa apabila guru kurang kontrolnya, sehingga memberikan kemungkinan – kemungkinan bagi siswa untuk membuka situs – situs yang tidak mendidik,
c.       Multimedia interaktif ini hanya terbatas pada pokok materi penggunaan perangkat lunak grafis.

5.  Media Realia
Media realia adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misalnya untuk mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup, ekosistem, dan organ tanaman
Kelebihan dan Kekurangan Media Realia
Kelebihan Media Realia
a.       Dianggap medium yang paling mudah diakses dan lebih menarik perhatian,
b.      Mampu Merangsang Imajinasi,
c.       Memberikan pengalaman belajar langsung (dengan menyentuh dan mengamati bagian-bagiannya), dan pengalaman tentang keindahan.
Kekurangan Media Realia
a.       Ukurannya bisa terlalu besar, maka untuk dibawa ke ruangan sangat sulit (lokomotif, buaya, gajah), atau
b.      Terlalu kecil (kuman),
c.       Kadang juga bisa membahayakan (ular, buaya),
d.      Tidak bisa memberikan hasil belajar yang sama,
e.       Informasi yang akan disampaian terkadang tidak sampai kepada audience
6.      Media cetak
Kelebihan media cetak :
a.       Media cetak yang biasanya digunakan dalam pembelajaran adalah LKS atau buku, media ini dapat dibaca berkali-kali oleh siswa sehingga dapat merangsang gairah membaca siswa.
b.      Media cetak biasanya memiliki soal-soal yang harus dijawab oleh siswa sehingga siswa dapat mengembangkan pemikirannya dalam menjawab soal.
c.       Media cetak dapat menjelaskan hal-hal dengan lebih kompleks , misalnya dalam LKS atau buku terdapat pengertian tentang suatu masalah yang sedang dibahas , penjelasan , contoh soal dan soal-soal yang masih berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya.
d.      Harga media cetak seperti LKS lebih terjangkau oleh siswa .
Kekurangan  media cetak :
a.       Media cetak hanya dapat berupa tulisan sehingga kurang menarik bagi siswa. Kebanyakan siswa lebih menyukai media pembelajaran yang banyak menggunakan gambar-gambar.
b.      Pembelajaran dengan menggunakan media cetak cenderung monoton, karena hanya terpaku pada buku-buku yang ada.
7.      Media permainan
Kelebihan media permainan :
a.       Dapat menumbuhkan daya tarik siswa terhadap pelajaran karena kebanyakan siswa lebih menyukai pelajaran yang diselingi dengan permainan.
b.      Pelajaran dengan menggunakan media permainan biasanya akan membuat siswa lebih cepat mengerti dan membuat siswa tidak akan cepat lupa dengan pelajaran tersebut.
c.       Media permainan lebih mengikutsertakan siswa dalam pelajaran dan permainan sehingga siswa lebih aktif dalam kelas, jadi siswa tidak hanya duduk manis di dalam kelas ketika guru menjelaskan.
d.      Pelajaran dengan menggunakan media permainan juga akan membuat siswa lebih dekat dengan gurunya, siswa tidak akan merasa takut lagi untuk bertanya dengan guru.
Kekurangan media permainan :
a.       Dengan menggunakan media permainan , dikhawatirkan siswa akan lebih senang dengan bermain nya sehingga siswa tidak dapat menangkap pelajaran yang ingin disampaikan oleh guru.
b.      Dalam media permainan ini , ditakutkan akan terdapat kecemburuan sosial antarsiswa karena tidak mungkin semua siswa diikutsertakan satu per satu dalam permainan karena mengingat waktu yang tidak memungkinkan.
8.      Media Grafis
Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang. Yang termasuk media grafis antara lain :
a.       Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis, dan simbol.
b.      Diagram, yaitu gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.
c.       Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting.
d.      Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu bentuk gambar.
e.       Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat.
f.       Papan Flanel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan mudah pula dilepas.
g.      Bulletin Board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.

Kelebihan Media Grafis adalah:
1.      Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan.
2.      Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3.      Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis adalah:
1.      Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis yang lebih kompleks.
2.      Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.

Media cetakan dan grafis di dalam proses belajar mengajar paling banyak dan paling sering digunakan. Media ini termasuk kategori media visual non proyeksi yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari pemberi ke penerima pesan (dari guru kepada siswa). Pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, huruf-huruf, gambar-gambar dan simbol yang mengandungh arti disebut ´Media Grafis´.
Media grafis termasuk media visual diam, sebagaimana halnya dengan media lain media grafis mempunyai fungsi untuk menyalurkan pesan dari guru kepada siswa. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan yang dituangkan ke dalam simbol-simbol yang menarik dan jelas. Media ini tidak termasuk media yang relatif murah dalam pengadaannya bila ditimbang dari segi biaya. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal.

Jenis-jenis media grafis adalah:
1.      Diagram
Diagram adalah suatu gambaran-gambaran sederhana untuk memperlihatkan hubungan timbal balik, terutama dengan garis-garis diagram yang baik adalah sangat sederhana yakni hanya bagian-bagian terpenting saja yang diperlihatkan. Berdasarkan konsep tersebut di atas, kiranya penggunaan media diagram dalam proses pembelajaran akan sangat membantu bagi guru maupun siswa dalam menyimak materi pelajaran, karena pada dasarnya diagram merupakan ringkasan visual yang padat mengenai fakta-fakta dan gagasan yang akan diuraikan. Oleh karena diagram bersifat simbolis dan abstrak, kadang-kadang sulit dimengerti untuk dapat membaca diagram diperlukan keahlian khusus dalam bidangnya tentang isi diagram tersebut walaupun sulit dimengerti, karena sifatnya yang padat diagram dapat memperjelas arti.
Ciri-ciri diagram yang baik  dan benar, diagram rapih dan disertai dengan keterangan yang jelas cukup besar dan ditempatkan secara strategis penyusunannya disesuaikan dengan pola baca yang umum dari atas ke bawah atau dari kiri kekanan.
2.      Grafik
Grafik adalah suatu grafis yang menggunakan titik-titik atau garis untuk menyampaikan informasi statistic yang saling berhubungan (R.Warsito, 2001 : 48). Dengan berasumsi pada pengertian grafik tersebut, dalam proses belajar mengajar, grafik mempunyai fungsi untuk memperlihatkan perbandingan informasi kualitas-kualitas maupun kuantitas dengan cepat dan sederhana, terutama pada penyajian secara statistik.
3.      Poster
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti didalam ingatannya (1989 : 51) .Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
4.      Kartun
Kartun adalah menggambarkan dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat (1989 : 58). Dengan berasumsi pada konsep tersebut di atas, kartun dapat digunakan sebagai alat bantu proses pengajaran walaupun banyak kartun yang membuat orang-orang tersenyum, tetapi pada dasarnya kartun mempunyai manfaat dalam proses belajar mengajar terutama dalam penjelasan rangkaian bahan satu urutan logis atau mendukung makna.
5.      Komik
Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu berita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan di rancang untuk memberikan hiburan pada pembaca. (1989 : 69).
6.      Gambar
Media grafis paling umum digunakan dalam PBM, karena merupakan bahasa yang umum dan dapat mudah dimengerti oleh peserta didik. Kemudahan mencerna media grafis karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.
Kelebihan media ini adalah:
sifatnya konkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik untuk usia muda maupun tua harganya dan tidak memerlukan peralatan khusus dalam penyampaiannya.
Kelemahannya:
Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mataukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar .
7.      Bagan
Bagan merupakan media yang berisi tentang gambar-gambar keterangan-keterangan, daftar-daftar dan sebagainya. Bagan digunakan untuk memperagakan pokok-pokok isi bagan secara jelas dan sederhana antara lain: perkembangan, perbandingan, struktur organisasi. Jenis-jenis media bagan antara lain : Tree chart, flow chart.
a.       Bagan lambang (piktograf)
Psikologi menunjukkan bahwa orang lebih cepat memilih bahan yang disajikan secara visual, singkat dan jelas. Disekolah dengan berkembangnya tekhnologi alat peraga, piktograf mendapat kedudukan yangcukup penting. Piktograf biasanya berupa gambar atau lambang, yang memiliki suatu jumlah dari suatu sifat atau dari suatu hal.
b.      Bagan Arus
Bagan ini pada umumnya berbentuk garis ± garis dengan berpanah ,bagaikan sungai yang datang dari berbagai sumber air dan mengalir ke satu arah untuk kemudian bertemu satu dengan yang lain, membentuk suatu arus besar yang menuju ke suatu muara.
c.       Bagan pohon
Bagan ini merupakan kebalikan dari bagan arus. Sumbernya satu dan geraknya memencar, bercabang bagai pohon yang mulai tumbuh dari satu , kemudian memencar menjadi cabang ± cabang dan dahan ± dahan
Webster mendefinisikan Graphics sebagai seni atau ilmu menggambar, terutama dalam menggambar mekanik, dalam bahasa yunani adalah Grafhikos yang mengandung pengertian melukiskan atau menggambarkan garis-garis., definisi trsebut di padukan dengan pengertian praktis, maka grafis sebagai media, kata-kata dan kata-kata yang di gunakan sebagai judul dan penjelasan kepada grafik, bagan diagram , poster kartun dan komik.
1.    Bagan Diagram
Istilah bagan meliputi berbagai jenis presentasi grafis seperti peta, grafis, lukisan diagram poster dan bahkan kartun. Bagan di definisikan sebagai kombinasi antara media grafis dan media foto yang dirancang untuk memvisualisasikan secara logis dan teratur mengenai makna atau pokok gagasan, fungsi bagan adalah untuk adalah untuk menunjukkan hubungan,perbandingan, jumlah relative, perkembangan, proses dan klasifikasi dan organisasi. Contoh daripada bagan yaitu adalah:
a.       Bagan pohon
Bagan pohon dikembangkan dari dasar yang terdiriatas beberapa akar menuju batang tunggal, kemudian cabang tunggal tersebut menggambarkan perkembangan serta hubungan , bagan ini amat berfaidah dalam memperjelas perkembangan daripada suatu kombinasi fakta-fakta utama. 
b.      Bagan alir
Merupakan kebalikan dari bagan pohon, sebagaimana industri mobil di amerika bergantung dari pemasaran luar negerinya baik akan kebutuhan bahan bakunya maupun guna pemasaran luar negerinya. Baik untuk kebutuhan akan bahan bakunya maupun pemasaran hasil industrinya.
c.       Bagan arus
Sebuah organisasi yang beranggotakan pelajar  atau sebuah kesatuan pemerintahan, proses pengembangan kepemimpinan industri atau langkah-langkah darimana sebuah rencana undang-undang yang dapat di visualisasikan dengan bagan arus atau bagan yang cocok untuk mempertunjukkan fungsi, bagan ini merupakan bagan arus yang memperlihatkan bagaimana suatu produksi susu murni itu berlangsung.
d.      Bagan tabel
Satu nilai yang unik dari bagan tabel adalah kemamapuannya dalam mempertunjukkan hubungan ,variasi dari bagan ini termasuk tabel informasi semacam argumentasi dan sanggahan atas pejanjian yang berlaku.

2.      Grafik
Grafis dapat di devinisikan sebagai penyajian data berangka, suatu tabel gambar yang dapat mempunyainilai informasi yang sangat berfaedah, namun dari grafik yang menggambarkan intisari informasi sekilas akan lebih efektif, grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah tabulasi data yang tersusun dengan baik, tujuan membuat garafik adalah untuk memperhatikan perbandingan, informasi kwalitatif  dengan cepat serta sederhana. Ada beberapa macam grafik, dan yang paling umum di gunakan adalah grafik-grafik garis, batang, lingkaran, atau piring dan grafik bergambar.
a.    Grafik garis
Grafik garis adalah yang paling tepat dari semua jenis grafik, terutama dalam melukiskan kecendrungan-kecendrungan atau menghubungkan dua rangkaian kata. Sejumlah variasi dan kombinasi dari grafik garis dapat dilukiskan, termasuk bayangan permukaan grafik dari berbagai bentuk. Gambar.
b.    Grafik batang
Grafik batang mungkin yang paling sederhana daripada semua grafik, grafik batang paling bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan di bandingkan relative sedikit, pada lazimnya grafik ini dibuat dengan menggunakan batang sebagai gambaran kelompok data secara vertical dan horizontal. Tinggi atau panjang batang melukiskan ukuran besarnya presentase data yang di wakilinya.
c.    Grafik lingkaran atau piring
Bilamana guru dapat menjelaskan dan memperkenalkan tentang pecahan, maka garafik lingkatran lebih tepat di gunakan, grafik lingkaran atau grafik piring adalah lingkaran sektor-sektor yang di gunakan untuk menggunakan bagian suatu keseluruhan, sebagai contoh berikut ini adalah grafik yang memvisualisasikan pecahan dalam bentuk tengahan, pertigaan dan perempatan.  Ada dua ciri grafik lingkaran yaitu: 1) Grafik itu selalu menunjukkkan jumlah atau keseluruhan jumlah. 2) Bagian-bagiannya atau segmennya di hitung dalam presentase atau bagian-bagian pecahan keseluruhan.

Prinsip-prinsip membuat grafik
Grafik-grafik yang paling menyoroti satu atau dua gagasan , garafik ini dipergunakan  pada semua grafik adalah adanya perbandingan atau hubungan, tanpa perbandingan dan hubugan yang memberikan arti sedikit sekali gunanya dalam menggambarkan statistic secara grafis. Pemakaian garafik dalam pengajaran anak-anak pada umumnya telah belajar grafik dengan melihat grafik-grafik disurat kabar, majalah, buku- buku pelajaran, sehingga grafik tidak di pandang terlalu asing bagi pengalaman anak, tetapi hakikat suatu grafik adalah penyajian ringkas. Dalam proses belajar ringkasan kwantitatif dapat digambarkan dengan baik melalui grafik
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
Moedjiono (1992) mengatakan bahwa media sederhana tiga dimensi memiliki kelebihan-kelebihan: memberikan pengalaman secara langsung, penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme, dapat menunjukkan obyek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya, dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.

Kelebihannya:
a.       Siswa seakan-akan melihat benda yang nyata dengan media 3D.
b.       Menimbulkan ketertarika siswa untuk berpikir dan menyeledikinya.
c.        Pembelajaran akan berjalan dengan lebih sempurna karena siswa dapat belajar langsung dengan menggunakan bahan-bahan replika atau mirip dengan aslinya.
d.       Siswa dapat memahami tentang sifat bentuk serta pergerakan suatu benda itu dengan baik.
e.        Memberi pengalaman tentang keadaan sebenarnya sesuai banda atau bahan itu.
f.        Menggalakkan murid membuat kajian lebih lanjut mengenai pembelajaran melalui media.
g.        Memberi lebih banyak peluang kepada murid berinteraksi diantara satu sama lain.

Kekurangannya:
a.       Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan banyak waktu.
b.      Membutuhkan keterampilan dalam pembuatannya.
c.       Siswa tidak akan memahami jika bentuk 3D tidak sama dengan nyatanya.
d.      Terbentur alat untuk membuat media 3D

D.    Penerapan alat peraga dalam pengajaran
Uraian di bawah ini membahas bagaimana penerapan alat peraga dalam pengajaran. Khususnya diuraikan masalah yang berhubungan dengan prinsip penggunaan alat peraga, langkah-langkah menggunakan alat peraga dalam kelas, guru dan keperagaan, prosedur belajar dan hubungannya dengan keperagaan.
a.      Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga
Dalam menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu agar agar penggunaan alat peraga tersebut mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip ini adalah :
1)      Menentukan jenis alat peraga dengan tepa, artinya sebaiknya guru memilih terlebih dahulu alat peraga manakah yang sesuai dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan.
2)      Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya perlu diperhitungkan apakah penggunaan alat peraga itu sesuai dengan tingkat kematangan/kemampuan anak didik.
3)      Menyajikan alat peraga dengan tepat, artinya teknik dan metode penggunaan alat peraga dalam pengajaran haruslah disesuaikan dengan tujuan, badan, metode, waktu, dan sarana yang ada.
4)      Menempatkan atau memperliahatkan alat peragaan pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat. Artinya, kapan dan dalam situasi mana pada waktu mengajar alat peraga digunakan. Tentu tidak setiap saat atau selama proses mengajar terus-menerus memperlihatkan atau menjelaskan sesuatu dengan alat peraga.
Keempat prinsip ini hendaknya diperhatikan oleh guru pada waktu ia menggunakan alat peraga.
b.      Langkah yang harus ditempuah pada waktu menggunakan alat peraga
Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan alat peraga. Langkah-langkah itu ialah :
1)      Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga. Pada langkah ini hendaknya guru merumuskan tujuan yang akan dicapai.
2)      Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan alat peraga mana yang akan dipergunakan sekiranya tepat untuk mencapai tujuan.
3)      Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan alat peraga. Mereka harus dimotivasi agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan alat peraganya.
4)      Langkah penyajian pelajaran dan peragaan. Penyajian pelajaran dengan menggunakan peragaan merupakan suatu keahlian guru yang bersangkutan. Dalam langkah ini perhatikan bahwatujuan utama ialah pencapaian tujuan mengajar dengan baik, sedangkan alat peraga hanya sekedar alat pembantu. Jangan sampai alat peraga sebagai tujuan dan tujuan menjadi alat.
5)      Langkah kegiatan belajar. Pada langkah ini siswa hendaknya mengadakan kegiatan belajar sehubungan dengan penggunaan alat perag. Kegiatan ini mungkin dilakukan di dalam kelas atau di luar kelas.
6)      Langkah evaluasi pelajaran dan keperagaan. Pada akhir kegiatan belajar haruslah dievaluasi sampai seberapa jauh tujuan itu tercapai, yang sekaligus dapat kita nilai sejauh mana alat peraga sebagai alat pembntu dapat menunjang keberhasilan proses belajar.Hasil evaluasi dapat dijadikan bahan atau proses blajar berikutnya.

c.       Guru dan keperagaan
Dalam uraian ini akan dilihat hubungan guru denngan masalah keperagaan, terutama masalah-masalah apakah yang dituntut. Terutama masalah-masalah apakah yang dituntut dari guru mengenai keperagaan tersebut.
Ada beberapa hal yang dituntut dengan guru sehubungan dengan masalah keperagaan ini, yakni:
1)      Setiap guru hendaknya memilih landasan teoritis mengenai alat-alat peraga dalam pengajaran.
2)      Setiap guru perlu memiliki pengetahuan dan mengenai proses belajar mengajar, sebab penggunaan alat peraga harus terpadu dalam proses tersebut.
3)      Setiap guru perlu memehami kegiatan belajar yang dilakukan siswa, sebab alat peraga pengajaran berusaha membantu belajar siswa.
4)      Setiap guru perlu memehami perkembangan anak, sebab penggunaan alat peraga seirama dengan tingkat kematangan dan kemampuan anak didik.
5)      Setiap guru harus terampil dalam hal penggunaaan alat peraga pengajaran.
6)      Setiap guru berkewajiban melengkapi alat peraga didalam kelasnya, sehingga ia dituntut agar dapat membuat alat peraga yang sederhana untuk keperluan mengajar.
Diamping  hal-hal diatas gurupun dituntut untuk menyimpan , memelihara, mengawasi, dan mengatur alat peragayang ada disekolahnya,  sehingga alat peraga tersebut tetap utuh dan selalu berfungsidalam setiap proses pengajaran.

d.      Belajar dan keperagaan
Uraian dibawah ini akan melihat hubungan belajar dengan keperagaan. Belajar pada hakiatnya adalah suatu proses perubahan pada diri seseorang. Perubahan ini disebabkan adanya suatu pengalaman. Pengalaman manusia dapat dibagi menjadi dua jenis yakni: pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung. Dalam pengalaman langsung anak mengalami dan berbuat diri secara langsung, misalnya belajar menjahit, mencangkul, menari, dan lain-lain. Anak melekukan sendiri pebuatan tersebut dalam situasi yang sebenarnya. Pengalaman demikian tentu membawa hasil yang lebih baik. Tetapi yidak setiap persoalan dapat dipelajari secara langsung, bahkan pada umumnya atau sebagian besar dipelajari melalui pengalaman tidak langsung diperoleh dengan berbagai cara sebagai berikut:
1)      Mengalami gejala atau situasi dengan menggunakan alat dria. Misalnya , mengamati orang yang sedang menjahit, menonton, orang yang menari dan lain-lain.
2)      Melalui bentuk gambar, misalnya mempelajari lukisan, foto, dan lain-lain.
3)      Melalui bentuk grafik misalnya, mempelajari peta, grafik, diagram dan lain-lain.
4)      Melalui bentuk verbal yaitu diperoleh dengan cara membaca, uraian tertulis dan lain-lain.
5)      Melalui lambang, seperti rumus, istilah dan lain-lain.
Pengalaman demikian erat hubunganya dengan alat peraga yang telah dibahas pada uraian terdahulu. Ini menunjukkan betapa pentingnya alat peraga dalam proses belajar
Edgar mengemukakan 10 jenis pengalaman manusia yang dilukiskan dalam bentuk kerucut, kerucut pengalaman. Kesepuluh jenis ini ialah:
a)      Pengalaman langsung
Dalam pengalaman ini anak mengalami sendiri. Dengan cara ini akan memperoleh pengalaman secara langsung sehingga hsasilnya akan lebih berarti baginya.
b)      Pengalaman langsung melalui benda-benda tiruan
Karena tidak bias dipelajari secara langsung maka banyak hal yng dipelajari melalui benda tiruan. Misalnya untuk mempelajari bumi  yang bulat digunakan globe. Dengan benda tiruan anak dapat mempelajarinya secara keseluruhan.
c)      Pengalaman melalui dramatisasi 
Dengan dramatisasi anak berkesempatan melakukan, menafsirkan dan memerankan suatu peranan tertentu.
d)     Pengalaman melalui demontrasi
Pada demonstrasi anak kelihatanya tidak seaktisf ketiga diatas. Anak lebih banyak melihat daripada berbuat. Demonstrasi bertujun untuk memperlihatkan suatu proses. Jadi demonstrasi lebih abstrak daripada dramatisasi.
e)      Pengalaman melalui karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar.  Dalam karyawisata siswa menganalisis, mengobservasi, dan meneliti sesuatu diluar kelas.
f)       Pengalaman melalui pameran
Dalam pameran diperlihatkan benda-benda yang realistic, dengan maksud menyajikan ide atau gagasan.
g)      Pengalaman melalui televise  dan gambar hidup
Alat ini berpengaruh pada anak melalui penglihatan dan pendengaran. Jadi pengalaman yang diperolehnya  tidak langsung tapi membutuhkan penghayatan yang tinggi.
h)      Pengalaman melalui radio dan rekaman
Pengalaman ini hanya membutuhkan pendengaran saja sehingga lebih sulit lagi dibandingkan dengan televise dan gambar hidup.
i)        Pengalaman melalui gambar-gambar visual
Pengalaman, merupakan sebuah contoh lambang visual. Jadi pengalaman melelui lambang visual memerlukan penghayatan , pemikiran yang tajam, sebab harus menterjemahkan lambang tadi untuk suatu pengertian.
j)        Lambang kata (verbal)
Lambang  kata merupaka  penggganti hal-hal yang sifatnya konkret. Tidak ada persamaan yang konkret dengan lambang kata dan ide atau benda dibalik kata tersebut. Kata-kata adalah abstraksi yang mutlak. Ini hanya bisa  dimengerti kalau anak sudah bisa berpikir abstrak.
Kesepuluh tingkatan diatas dapat dibagi dalam 3 fase, yaitu:
a)      Fase  berbuat, yakni tingkat pertama sampai tingkat kelima
b)      Fase mengamati, dari tingkatan keenam sampai tingkatan kesembilan
c)      Fase abstraksi, yaitu tingkat kesepuluh
Untuk menjelaskan kerucut pengalaman Edgar dale, perhatikanlah gambar berikut :
Uraian diatas menunjukkan bahwa belajar itu dapat  ditempuh berbagai cara, yaitu dengan mengalami (dengan cara melakukan dan berbuat), dengan mengamati orang lain, dengan membaca dan mendengar. Bentuk cara diatas peranan peragaan sangat penting dalam proses belajar lebih efektif dan membawa hasil berarti dan mendalam.
          Disamping Edgar Dale ada tokoh lain yang mengemukakan pendapatnya mengenai prosedur belajar ini, yakni Olsen. Pendapat Olsen prosedur belajar menempuh tiga tahap yakni:
a)      Pengajaran langsung melalui pengalaman langsung
Pengajaran ini diperoleh dengan tekhik karyawisata, wawancara (Interview) resource visitor, dan lain-lain.
b)      Pengajaran tidak langsung melalui alat peraga
Pengalaman ini diperoleh melalui gambar, peta, bagan, grafik, objek, model, slides, film, tv,dramatisasi dan lain-lain.
c)      Pengalaman tidak langsung melalui lambang kata, misalnya melalui kata-kata dan rumus
Dari fase pertama ke fase berikutnya siswa belajar melalui tahapan konkret menuju kepada tahapan yang abstrak
Ikhtisar
Alat bantu pengajaran atau lebih popular disebut alat peraga pengjaran harus menjadi bagian integral dari proses belajar mengajar terutama dalam metode mengajar. Alat peraga berfungsi memperjelas bahan pengajaran yang diberikan guru atau yang sedang dipelajari siswa. Dibedakan ada alat peraga dua dimensi, dan alat peraga tiga dimensi. Guru tidak hanya dituntut mampu menggunakan , tetapi dituntut untuk bisa mengadakan alat peraga sederhana. Pentingnya alat peraga tidak semata-mata dalam proses mengajar tetapi juga dalam proses belajar.












RANGKUMAN

1.      Pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik yang yang dilakukan oleh guru.
2.      Media atau alat peraga merupakan alat bantu dalam pengajaran yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran/pengajaran.
3.      Fungsi dan nilai media atau alat peraga dalam pengjaran yaitu :
-     Sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif,
-     bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar
-     penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran
-     menarik minat siswa untuk belajar.
-     mempercepat proses belajar-mengajar dan memebantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
-     mempertinggi mutu belajar mengajar.
4.      Jenis media atau alat peraga ada dua jenis yaitu alat peraga dua dan tiga dimensi (bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe, papan tulis),  alat- alat yang diproyeksi (seperti film, slide dan filmstrip)
5.      Prinsip-prinsip menentukan alat peraga dalam pengajaran :

-        Menentukan jenis alat peraga dengan tepat
-        Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat
-        Menyajikan alat peraga dengan tepat
-        Menempatkan atau memperliahatkan alat peragaan pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
6.      Langkah yang harus ditempuah pada waktu menggunakan alat peraga
-     Menetapkan tujuan mengajar dengan menggunakan alat peraga
-     Persiapan guru
-     Persiapan kelas
-     Langkah penyajian pelajaran dan peragaan
-     Langkah kegiatan belajar
-     Langkah evaluasi pelajaran dan keperagaan
7.      Pendapat Olsen prosedur belajar menempuh tiga tahap yakni: Pengajaran langsung melalui pengalaman langsung, Pengajaran tidak langsung melalui alat peraga, dan Pengalaman tidak langsung melalui lambang kata.






















SOAL LATIHAN!

1.      Jelaskan pengertian media pengajaran menurut pendapat Anda!
2.      Sebutkan pengetahuan yang diperlukan oleh guru dalam media pengajaran!
3.      Sebutkan dan jelaskan fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-mengajar!
4.      Sebutkan dan jelaskan nilai-nilai dalam media pengajaran!
5.      Sebutkan contoh alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi!

Jawaban :
1.      Media pengajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan guru sebagai perantara untuk menyampaikan bahan-bahan instruksional dalam proses belajar mengajar sehingga memudahkkan pencapaian tujuan pembelajaran tersebut.

2.      Pengetahuan yang diperlukan guru dalam media pengajaran :
·         Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar;
·         Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan
·         Seluk-beluk proses belajar.
·         Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
·         Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
·         Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.
·         Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.

3.      Fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar-mengajar :
a)      Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar bukan merupakan fungsi tambahan   tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-mengajar yang efektif.
b)      Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah  satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c)      Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan alat peraga harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran.
d)     Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
e)      Penggunaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses belajar-mengajar dan memebantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
f)       Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar. Dengan perkataan lain menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama diingat siswa, sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.

4.      Nilai-nilai dalam media pengajaran :
a)      Dengan peragaan dapat meletakan dasar-dasar yang nyata untuk berfikir oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya verbalisme.
b)      Dengan peragaan dapat memperbesar minat dan perhatian siswa untuk belajar.
c)      Dengan peragaan dapat meletakan dasar untuk perkembangan belajar sehingga hasil belajar bertambah mantap.
d)     Memberikan pengalaman yang nyata dan dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pada setiap siswa.
e)      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkesinambungan.
f)       Membantu tumbuhnya pemikiran dan membantu berkembangnya kemampuanber bahasa.
g)      Memberikan pengalaman yang tak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi dan pengalaman belajar yang lebih sempurna.

5.      contoh alat peraga dua dimensi dan tiga dimensi :
bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, peta timbul, globe, papan tulis

















TES FORMATIF

1)      Berikut ini adalah fungsi daan nilai alat peraga, kecuali
a.       Mewujudkan  situasi belajar mengajar yang  efektif
b.      Merupakan fungsi tambahan
c.       Mempercepat proses belajar mengajar
d.      Menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri pasa siswa
e.       Membantu tumbuhnya pemikiran
2)      Contoh alat peragatiga dimensi adalah
a.       Peta timbul
b.      Peta datar
c.       Poster
d.      Foto
e.       Lukisan
3)      Dibawah ini adalah yang bukan  manfaat alat peraga yang dapat di proyeksikan
a.       Menumbuhkan minat dan motivasi belajar
b.      Dalam film dapat mengembangkan daya fantasi anak
c.       Mempersempit pikiran dan pendapaat siswa
d.      Slide dapat dibuat dan digunakan untuk semua mata pelajaran dan bidang studi
e.       Slide bisa digunakan diuangan kecil setengah gelap
4)      Dalam menggunakan alat peraga hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip tertentu untuk mendapat hasil terbaik. Prinsip-prinsip pengguanaan alat peraga ini adalah
a.       Guru bebas menentukan alat peraga yang ingin ia gunakan
b.      Alat peraga tidak disesuaikan dengan kemampuan anak
c.       Menggunakan alat peraga kapan saja dimana saja.
d.      Menggunakan metode sembarang.
e.       Mempatkan atau memperlihatkan kan alat peraga pada waktu dan situasi yang tepat
5)      Langkah-langkah yang harus diperhatikan guru saat penggunaan alat peraga kecuali
a.       Menetapkan tujuan mengajar
b.      Memilih alat peraga yang diinginkan guru
c.       Persiapan kelas
d.      Persiapan guru
e.       Langkah kegiatan belar
6)      Ada beberapa hal yang dituntut dari guru sehubungan dengan masalah keperagaan. Hal- hal tersebut adalah
a.       Setip guru tidak berkewajiban melengkapi alat peraga didalam kelas, karena alat peraga sudah disediakan sekolah
b.      Setiap guru harus terampil dalam hal penggunaan alat peraga.
c.       Menciptakan suasana yang kondusif
d.      memilih ruangan yang gelap
e.       guru menggunkan alat peraga yang super canggih agar menarik perhatian siswa
7)      Edgar Dale mengemukakan 10 jenis pengalaman manusia , berikut jenis pengalaman yang bukan pendapat Edgar Dale adalah
a.       pengalaman langsung
b.      pengalaman langsung melalui benda-benda tiruan
c.       pengalaman melalui dramatisasi
d.      pengalaman melalui demokrasi
e.       pengalaman melalui demonstrasian
8)      Edgar Dale mengemukakan 10 jenis pengalaman manusia, diantaranya adalah pengalaman langsung melalui benda-benda tiruan. Yang merupakan contoh pengalaman melalui benda tiruan yaitu
a.       mempelajari bumi dengan globe
b.      melihat orang menjahit
c.       menggambar pemandangan
d.      membuat laying-layang dengan kemampuan seniri
e.       mempelajari hal baru
9)      Edgar Dale mengemukakan 10 jenis pengalaman manusia, yang dibagi dalam 3 fase . salah satunya yaitu fase berbuat. berikut yang bukan fase berbuat  yaitu
a.       pengalaman langsung
b.      pengalaman langsung melalui benda tiruan
c.       pengajaran langsung melalui pengalaman langsung
d.      pengalaman melalui dramatisasi
e.       pengalaman melalui demonstrasi
10)  Olsen mengemukakan pendapatnya mengenai prosedur belajar  yang menempuh 3 tahap salah satunya yaitu pengajaran tidak langsung melalui lambang kata. Dibawah ini adalah contoh pengajaran langsung melalui lambang kata yaitu
a.       tekhnik karyawisata
b.      resource visitor
c.       pengalaman melalui gambar
d.      melalui kata-kata
e.       pengalaman melalui film


Kunci jawaban
1.      b
2.      a
3.      c
4.      e
5.      b
6.      b
7.      a
8.      d
9.      c
10.  d












GLOSARIUM
Ajar : petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui(diturut)
Ajaran : segala sesuatu yang diajarkan : nasehat, petuah, petunjuk, paham.
Belajar : kegiatan individu memperoleh pengetahuan perilaku, dan keterampilan  dengan cara mengolah bahan belajar.
Guru : orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.
Kelas : ruang tempat belajar di sekolah.
Mempelajari : belajar (sesuatu) dengan sungguh-sungguh mendalami sesuatu, menelaah, menyelidiki.
Mengajar : memberi pelajaran.
Motivasi : tenaga pendorong yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.
Pembelajaran : kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan kepada penyediaan sumber belajar.
Pengajaran : proses, cara, perbuatan mengajar atau mengajarkan: perihal mengajar, segala sesuatu mengenai pelajar, peringatan(tentang pengalaman, peristiwa yang dilalui atau dilihatnya).
Sekolah : sarana suatu arena persaingan.
Tujuan pembelajaran : tujuan yang ingin dicapai oleh anak didik setelah mereka mengikuti suatu kegiatan pembelajaran.





                                                  
DAFTAR PUSTAKA

Nana, Sudjana.(2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Arikunto, Suharsimi.(2007). Dasar-dasar Evaluasi Prndidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Azhar, Arsyad.(2007).  Media Pembelajaran.  Jakarta : Raja Grafindo, (online)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar