Minggu, 01 November 2015

TELAAH BUKU TEKS

BAB I
PENDAHULUAN


Belajar adalah perubahan secara progresif. Belajar yang efektif yaitu belajar dengan melibatkan seluruh panca indra. Di dalam proses belajar mengajar diperlukan buku teks untuk mendukung kegiatan belajar serta tercapainya suatu tujuan pendidikan. Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.
Buku teks mempunyai banyak fungsi dalam pembelajaran, baik bagi guru yang mengajar maupun bagi siswa. Buku teks mempunyai kualitas yang berbeda antara buku teks satu dengan buku teks yang lain, di antaranya ada buku teks yang mempunyai kualitas tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih dan menentukan mana buku yang mempunyai kualitas tinggi dan mana yang tidak mempunyai kualitas. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut pandangan (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, serta memantapkan nilai-nilai.












BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang
Kurikulum LPTK yang baru ini dianggap lebih sesuai dengan tuntutan lapangan karena orientasinya tidak semata-mata kepada subject-matter, tetapi lebih dititik beratkan kepada materi yang telah dispesifikasikan dalam kurikulum sekolah beserta pengayaan atau pendalamannya.
Komponen-komponen kurikulum LPTK secara lengkap adalah:
   Komponen Dasar Umum
Melalui komponen ini, mahasiswa diarahkan menjadi warga negara yang utuh, sesuai dengan pancasila dan UUD’45 yang terkandung ialah kompetensi personal, sosial, dan kultural.
    Komponen Bidang Studi
Untuk member isi yang akan diajarkan. Yang dimaksud adalah materi yang tertera dalam kurikulum sekolah beserta pendalaman atau pengayaannya.
   Komponen Proses Belajar-Mengajar
Titik temu antara bahan yang disampaikan atau materi dengan cara penyampaian materi atau metode.
    Komponen Dasar Kependidikan
Memberikan ciri khas mewarnai kegiatan atau sepak terjang tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya.


B. Ruang Lingkup Isi Buku
Buku TELAAH BUKU TEKS  sesuai dengan namanya mengkaji buku teks dengan segala aspeknya, penyusunan, dan penerapan telaah buku teks.



C. Tujuan Penulisan Buku
Tujuan utama buku ini adalah untuk mengisi kekosongan buku teks dalam mata kuliah Telaah Buku Teks Matematika pada Jurusan Pendidikan Matematika  yang bernaung, baik di PGRI, maupun FKIP. Bagi mahasiswa, buku ini dapat dimanfaatkan sebagai buku pegangan dalam mata kuliah TELAAH BUKU TEKS dan sumber informasi tambahan, pelengkap atau perbandingan terhadap informasi yang telah mereka miliki.
Bagi para dosen, buku ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan kuliah sementara yang bersangkutan menyusun buku teks susunan sendiri dan informasi tambahan, pelengkap dan perbandingan bila dosen yang bersangkutan sudah mempunyai buku pegangan. Bagi para guru, buku ini dapat digunakan sebagai sumber informasi baru berlaku bagi guru yang belum mendapatkan atau mengikuti kuliah Tealaah Buku Teks, dan bahan penyegar pengetahuan bagi guru-guru yang sudah mengikuti kuliah Telaah Buku Teks.

D. Sistematika Penulisan Buku
Setelah uraian mengenai sesuatu bahasan beserta subpokok bahasannya selesai dilaksanakan, segera diikuti oleh rangkuman berfungsi sebagai gambaran singkat mengenai apa-apa yang telah dibicarakan. Rangkuman diikuti oleh sejumlah pertanyaan yang berfungsi sebagai penguji sejauh mana pokok bahasan itu sudah dikuasai pembaca.
Pada akhir setiap bab, disertakan rangkuman dan sejumlah pelatihan dan tugas yang harus dikerjakan oleh para pembaca. Rangkuman berfungsi sebagai gambaran singkat hal yang telah diuraikan. Pelatihan dan tugas berfungsi sebagai penguji sampai sejauh mana materi telah dikuasai pembaca.

HAKEKAT BUKU TEKS
A.   Pengertian dan Definisi Buku Teks

Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran ynag serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses yang memadukan semua komponen   yang terkait untuk berjalan berkesinambungan. Dalam Undang-Undang Nomor  20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran yang dilakukan harus sesuai dengan kurikulum. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilansecara terpadu.

Dalam kurikulum 2013 materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar. Sumber belajar dalam pembelajaran ini beraneka ragam, bisa dalam bentuk buku ataupun sumber berupa lingkungan. Sumber belajar yang masihmemegang peran penting dan paling banyak digunakan adalah buku teks.

Pada kuirkulum 2013, buku teks yang digunakan adalah buku siswa yang telah disediakan oleh pemerintah untuk mendukung kurikulum yang berlaku. Karena kurikulum baru maka perlu dilakukan analisis terhadap buku untuk menelaah kesesuaian buku dengan rumusan kurikulum 2013. Telaah terhadap buku dilakukan berdasarkan empat ix kriteria, yaitu :
 (a) kriteria yang berhubungan dengan kompetensi,
(b) kriteria yang berhubungan dengan materi,
(c) kriteria yang berhubungan dengan pendekatan, dan
(d) kriteria yang berhubungan dengan penilaian pada buku siswa kurikulum 2013.

Pada penelitian ini dilakukan analisis terhadap Buku Siswa Kurikulum 2013 untuk kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didahului dengan pengembangan instrumen analisis kesesuaian buku.  Pendeskripsian pada penelitianini dilakukan dengan cara memberikan gambaran mengenai isi buku siswa matematika kelas X. Instrumen yang digunakan adalah lembar analisis kesesuaian buku, serta lembar validasi analisis kesesuaian buku. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi dan metode angket.

B. Fungsi Buku Teks
Buku–buku teks merupakan sarana penting dan ampuh bagi penyediaan dan pemenuhan pengalaman tak langsung dalam jumlah yang besar dan terorganisasi rapi. Buku teks mempunyai beberapa fungsi yaitu buku teks mencerminkan suatu sudut pandangan, menyediakan suatu sumber yang teratur rapi dan bertahap, menyajikan pokok masalah yang kaya dan serasi, menyediakan aneka metode dan sarana pengajaran, menyajikan fiksasi awal bagi tugas dan latihan, serta menyajikan sumber bahan evaluasi dan remedial.
            Keuntungan-keuntungan buku teks antara lain:
a) Kesempatan mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing.
b) Kesempatan untuk mengulangi atau meninjaunya kembali.
c) Kemungkinan mengadakan pemeriksaan atau pencekam terhadap ingatan.
d) Kemudahan untuk membuat catatan-catatan bagi pemakaiannya 
   selanjutnya.
e) Kesempatan khusus yang dapat ditampilkan oleh sarana-sarana visual
dalam menunjang upaya belajar dari sebuah buku.

C. Kualitas Buku Teks
Buku teks yang baik adalah buku teks yang relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut pandangan (point of view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat siswa, menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, serta memantapkan nilai-nilai.
            Butir-butir yang harus dipenuhi oleh suatu buku teks yang tergolong dalam kategori berkualitas tinggi ialah:
a)Buku teks harus menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang mempergunakannya.
b)Buku teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya.
c)Buku teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya.
d)Buku teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan kemampuan para siswa yang memakainya.
e)Buku teks isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya merupakan suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
f) Buku teks harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa yang mempergunakannya.
g) Buku teks harus dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak sempat membingungkan para siswa yang memakainya.
h) Buku teks harus mempunyai sudut pandangan atau point of view yang jelas dan tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang setia.
i) Buku teks harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai
   anak dan orang dewasa.
j) Buku teks harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa
   pemakainya.

D. Keterbatasan Buku Teks
            Greene dan Petty mengidentifikasikan keterbatasan-keterbatasan buku teks yaitu sebagai berikut:
a) Buku teks itu sendiri tidaklah mengajar (walaupun beberapa kegiatan 
    belajar dapat dicapai dengan membacanya), tetapi merupakan suatu sarana
pengajaran.
b) Isi yang disajikan sebagai perangkat-perangkat kegiatan belajar dipadu
    secara artifisial atau secara buatan saja bagi setiap kelas tertentu.
c) Latihan-latihan dan tugas-tugas praktis agaknya kurang adekuat atau 
    kurang memadai karena keterbatasan-keterbatasan dalam ukuran buku teks
    dan dikarenakan begitu banyaknya praktek-praktek, latihan yang perlu
    dilaksanakan secara perbuatan.
d) Sarana-sarana pengajaran juga sangat sedikit dan singkat karena
    keterbatasan-keterbatasan ruang, tempat, atau wadah yang tersedia di
dalamnya.
e) Pertolongan-pertolongan atau bantuan-bantuan yang berkaitan dengan
    evaluasi hanyalah bersifat sugestif dan tidaklah mengevalusi keseluruhan
    ataupun keparipurnaan yang diinginkan.
E. Jenis-Jenis Buku Teks
            Empat dasar atau patokan yang digunakan dalam mengklasifikasikan buku teks yaitu:
a) Berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD, SMTP,
    SMTA).
b) Berdasarkan mata kuliah bidang yang bersangkutan (terdapat di perguruan  
     tinggi).
c) Berdasarkan penulisan buku teks (mungkin di setiap jenjang pendidikan).
d) Berdasarkan jumlah penulis buku.

BUKU KERJA
A. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Buku Kerja
“Buku teks adalah buku baku dalam bidang studi tertentu yang terdiri atas dua tipe, yaitu buku utama dan buku suplemen” (Lange, 1940). Beberapa pengertian pokok yang terkandung dalam buku kerja dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1)  Semacam buku pedoman bagi pengoperasian instruks-instruksi atau pelajaran-pelajaran.
2) Sejenis buku yang dirancang untuk membimbing para siswa dengan pencantuman beberapa bahan pengajaran atau materi intruksional dan biasanya memuat serta menyajikan pertanyaan-pertanyaan, tugas serta pelatihan.
3) Sejenis buku yang berisikan rekaman yang bermaksud melestarikan tugas atau kerja yang telah diselesaikan dan direncanakan.
Buku kerja berfungsi pembimbing siswa dalam melaksanakan tugas-tugas, pertanyaan dan pelatihan. Kesimpulan bahwa buku kerja adalah buku pelatihan yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui apakah siswa sudah mengetahui, memahami, dan menguasai bahan pelajaranyang disajikan dalam buku teks atau belum. Buku kerja adalah pasangan, pembantu, pelengakap, atau suplemen buku pokok atau buku utama. Fungsi buku kerja pada hakikatnya merupakan pedoman, pengarah, pembimbing siswa dalam melaksanakan tugas yang telah diprogramkan berdasarakan buku utama. Buku kerja pada dasarnya berupa buku tugas bagi siswa.

            Gray telah mengidentifikasikan prinsip-prinsip penyusunan buku kerja, prinsip yang terpenting ialah:
1)Sang penulis haruslahmembuat setiap pelatihan.
2)Sang penulis seyogianya menyediakan tipe-tipe pelatihan yang beraneka
   ragam.
3)Sang penulis janganlah membiarakan bahan itu menjadi tujuan akhir.
4)Sang penulis haruslah berupaya sedemikian rupa agar bahasa yang disajikan merupakan dasar bagi pengajaran tambahan.
5)Sang penulis haruslah berupaya sedapat mungkin agar para siswa pemakai buku kerja tersebut harus mudah memahami serta menguasai.
           
Dari prinsip-prinsip daiatas Kita dapat mengambil beberapa kesimpulan. Dan kesimpulan-kesimpulan itu adalah:
1. Mengenai latihan
Pelatihan haruslah berguna, bermanfaat serta sesuai pula dengan kebutuhan siswa dalam setiap jenjang pendidikan atau kelas. Pelatihan harus juga sesuai dengan minat siswa yang bervariasi agar lebih menarik, memikat, dan merangsang siswa.
2. Mengenai bahan
Bahan harus padu. Artinya, bahan dari buku teks atau bahan inti ditambah dengan bahan pilihan guru, lalu dua-duanya diramu sehingga lebih lengkap, mutahir, dan relevan.
3. Mengenai pemahaman
Baik instruksi, tugas maupun pelatihan yang terkandung dalam buku teks harus dapat dan mudah dipahami siswa.
Dasar umum penyusunan buku teks adalah kurikulum. Dari kurikulumlah, diturunkan sejumlah butir dasar penulisan buku teks. Dan ini berlaku bagi setiap mata pelajaran. Dasar umum ini dilengkapi dengan dasar khusus. Dasar khusus ini dijabarkan dari mata pelajaran tertentu. Hanya berlaku bagi mata pelajaran yang relevan. Dasar-dasar penyusunan buku kerja dijabarkan dari buku pokok sehingga secara taklangsung dasar-dasar penyusunan buku kerja itu sebenarnya berasal dari kurikulum dan mata pelajaran yang bersangkutan. Jadi, dasar-dasar penyusunan buku kerja seharusnya sesuai dengan tuntutan kurikulum dan tuntutan mata pelajaran.

B. Keunggulan dan Kelemahan Buku Kerja
Keunggulan-keunggulan buku kerja yaitu bermanfaat, hemat waktu, memantapkan kebiasaan kerja, memudahkan pengawasan, menyediakan tugas yang relevan, menyediakan bahan dan pelatihan individual, menyediakan sarana penyesuaian bagi perbedaan individua, menyediakan sarana pemeliharaan karya dan sarana umpan balik, diagnostic dan remedial, menganekaragamakan kelengkapan pengajaran, menghemat waktu dan tenaga guru, dan menghemat biaya.
Kelemahan-kelemahan buku kerja, aatara lain sadar atau tidak, buku kerja sebenarnya sudah turut membatasi programedukasional pada kelas atau siswa yang memakainya, tidak jarang buku kerja mengandung hal-hal yang tidak logis atau tidak masuk akal bila idpandang secara edukasional, sadar atau tidak sadar, buku kerja telah turut menjadi penolong bagi guru yang malas dan malangsehingga hal itu turut pula menempa mereka menjadi insane yang tidak kreatif, buku kerja sering gagal menghasilkan kemajuan-kemajuan serta perbaikan-perbaikan yang diharapkan dalam bahasa, seperti terlihat dari skor ujian bahasa, buku kerja sering gagal menghasilkan kemampuan unggul untuk menulis kalimat lengkap dan juga wacana utuh, buku kerja turut memperbanyak serta menambahkan hal-hal yang tidak perlu pada pernyataan perlengkapan instruksional, dan buku kerja gagal memelihara scara memadai perbedaan-perbedaan pribadi yang terdapat pada para siswa.
Buku kerja memang memudahkan guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. Bahan dan tugas-tugas bagi siswa yang sudah tersedia mungkin membuat para guru menjadi malas dan kurang kreatif. Dalam pengajaran bahasa, buku kerja gagal atau sering tidak berhasil dalam membina keterampilan bahasa. Demikianlah sekadar aneka kelemahan buku kerja. Dengan menyadari kelemahan-kelemahan tersebut, para guru dapat menjaga diri agar tidak terperosok ke dalamnya.

C. Penyeleksian
Buku teks meliputi dua buah yakni buku pokok dan buku kerja. Tugas buku kerja adalah melengkapi bahan dan tempat berlatih para siswa terhadap bahan pelajaran yang sudah disajikan dalam buku pokok. Greene dan Petty sudah menyusun atau mengidentifikasi sejmlah pertanyaan yang membimbing guru kearah pemilihan buku, dalam hal ini khusus buku kerja.
Mengenai bahan yang terkandung dalam buku kerja harus memenuhi beberapa criteria. Criteria-kriteria itu antara lain bahan tersusun logis dan sistematis, bahan menyediakan pelatihan yang bervariasi, bahan sesuai dengan kemampuan siswa. Dari segi metode, kita lihat bahwa buku kerja haruslah memperkaya kegiatan kelas, berisi pelatihan yang bervariasi dan memotivasi, mengarahan, instruksi jelas dan mudah dipahami.
Evaluasi yang termuat dalam buku kerja haruslah terbuka untuk dinilai dan diresensi, mempunyai cara untuk menilai penguasaan bahan oleh siswa, dan merangsang penilaian pribadi siswa. Yang berkaiatan dengan siswa, buku kerja dituntut untuk menarik, atraktif dan menambahkan keyakinan ‘berhasil’ siswa. Kriteria penyeleksian buku kerja meliputi tujuan, bahan, metode, evaluasi, dan siswa. Sebelum guru menggunakan buku kerja tersebut, diadakan terlebih dahulu suatu penyeleksian buku kerja. Criteria yang digunakan meliputi lima butir, seperti tujuan, bahan, metode, evaluasi, dan siswa.
Prinsip-prinsip penggunaan buku kerja berikut ini:
1)Sejak dini, buku kerja atau bahan pelatihan lain yang dipilihitu, harus dinilai secara teliti berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
2)Setiap pelatihan, praktik, dan tes dalam buku kerja haruslah diperiksa secepat mungkin, lebih baik lagi bila setiap siswa dapat memeriksa miliknya sendiri.
3)Penugasan suatu pelajaran atau tugas pelatihan yang dipilih secara cermat dari buku kerja sama sekali tidaklah berarti menutup atau melepaskan tanggung jawab guru.

Buku kerja berisi tugas dan bahan pelengkap. Para guru harus memanfaatkan kedua hal ini sebagai penyumbang kearah peningkatan kualitas belajar siswa melalui bahan disempurnakan atau dilengkapakan bahan pengajaran. Dengan demikian, kita sudah mengetahui paling sedikit ada sepuluh butir prinsip yang perlu diperhatikan sebelum menggunkan buku kerja.

PENYUSUNAN BUKU TEKS

A. Buku Teks dan Kurikulum
Buku teks brkaitan erat sekali dengan dengan kurikulum. Keeratan hubungan buku teks dan kurikulum dapat diumpamakan, digambarkan, atau dibandingkan dengan hubungan antara iakan dan air atau air dan tebing.
1. Kurikulum Mendahului Buku Teks
Pendapat yang umum diikuti dan dianggap paling logis-nalar adalah kurikulum mendahului buku teks. Kurikulum ditetapkan atau diumumkan oleh pihak yang berwenang, para pengarang menulis buku teks yang relevan dengan kurikulum.
2. Buku Teks Mendahului Kurikulum
Buku teks yang dianggap bermutu yang juga memang ditulis oleh para pakar di bidangnya dijadikan dasar, landasan, dan pedoman penyusunan kurikulum.
3. Buku Teks dan Kurikulum Serentak Diumumkan
Pertama, kurikulum disusun lebih dahulu, lalu disusun buku teksnya. Kedua, mungkin pula berdasarkan buku teks tertentu, lalu disusun kurikulum. Baik buku teks maupun kurikulum serentak digunakan dan diumumkan.
4. Buku Teks dan Kurikulum Lahir Sendiri-sendiri
Buku teks disusun tersendiri, lalu diterbitkan mungkin mendahului atau sesudah adanya kurikulum yang berlaku.
Menurut Brown, stevens ataupun Tarigan, ada lima butir yang tercakup dalam kurikulum yang perlu diperhatikan, yakni tujuan, pendekatan, bobot, urutan, metodologi. Pada buku pedoman kurikulum 1984, kita dapat membaca bahwa pendekatan kurikulum tersebut tidak hanya berorientasi kepada tujuan, tetapi juga kepada keterampilan proses.
B. Dasar-Dasar Penyusunan Buku Teks
Patokan penyusunan buku teks yang dijabarkan dari kedua kegiatan belajar itu merupakan patokan yang bersifat umum. Artinya, patokan itu dapat digunakan sebagai dasarpenyusunan setiap buku teks. Disimpulkan bahwa dalam penyusunan buku teks digunakan dua patokan. Patokan pertama bersifat umum yang berlaku bagi setiap buku teks. Patokan kedua bersifat khusus yang berlaku bagi buku teks tertentu saja.
Patokan umum yang berlaku bagi setiap buku teks meliputi pendekatan: keterampilan proses yang meliputi, mengamati, menginterpretasikan, mengaplikasikan konsep, tujuan: kognitif, afektif, psikomotor, bahan pengajaran, program: kelas, semester, jam pelajaran, metode, sarana dan sumber, penilaian, dan ahasa. Keterampilan proses untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dijabarkan sebagai berikut: mengamati, menggolongkan, menafsirkan, menerapkan, mengomunikasikan.

PENELAAHAN BUKU TEKS
A. Kriteria Telaah Buku Teks
Beberapa sumber acuan yang dapat kita pertimbangkan dan gunakan dalam penyusunan pedoman penelaahan buku teks, antara lain kurikulum (yang berlaku), karateristik mata pelajaran (ilmu yang relevan), hubungan antara kurikulum, mata pelajaran dan buku teks, dasar-dasar penyusunan buku teks, kualitas buku teks, prinsip-prinsip penyusunan buku kerja, dan penyeleksian buku kerja
Pada saat buku ini dibuat, kurikulum yang berlaku di SMA adalah Kurikulum 1984. .Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum ini disamping pendekatan tujuan juga pendekatan keterampilan proses. Pengajaran kurikulum 1984, tercantum butir-butir tujuan kurikuler, tujuan intruksional umum, bahan pengajaran, program, metode, sarana/sumber, penilaian, dan keterangan.
Program inti ini kemudian dilengkapi dengan program khusus yang meliputi beberapa mata pelajaran yang disesuaikan dengan pilihan siswa. Tak dapat dipungkiri bahwa setiap mata pelajaran itu mempunyai cirri khas tersendiri dan tuntutan-tuntutan tersendiri pula. Sebagai contoh, mari kita lihat bagaimana keterampilan proses diterapkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Penjabaran tersebut jelas memenuhi karakter bahasa Indonesia itu sendiri. Penerapan keterampilan proses itu adalah mengamati, menggolongkan, menafsirkan, menerapkan, dan mengkomunikasikan.
Dasar umum penyusunan buku teks adalah kurikulum. Dari kurikulumlah, diturunkan sejumlah butir dasar penulisan buku teks. Dasar umum ini berlaku bagi setiap mata pelajaran. Kemudian dasar umum ini dilengkapi dengan dasar khusus. Dasar khusus ini dijabarkan dari mata pelajaran tertentu. Dasar khusus ini sesuai dengan namanya, hanya berlaku bagi mata pelajaran yang relevan. Dasar umum dan dasar khusus dipadukan sehingga tersususun dasar-dasar penyusunan buku teks untuk mata pelajaran tertentu.
Greene dan Petty telah mengidentifikasi butir-butir yang dapat digunakan sebagai alat penduga kualitas buku teks. Butir-butir tersebut meliputi minat siswa, motivasi, ilustrasi, linguistic, terpadu, menggiatkan aktivitas, kejelasan konsep, titik pandang, pemantapan nilai-nilai dan menghargai perbedaan pribadi.
Ada beberapa perubahan atau tambahan, yang dapat kita terapkan kepada criteria diatas. Pertama, mengenai urutan atau susunanya. Kedua, mengenai peristilahan. Yang ketiga, mengenai penambahan criteria.Buku teks berkaitan erat dengan kurikulum yang berlaku. Buku teks yang baik haruslah relevan dan menunjang pelaksanaan kurikulum. Criteria linguistic mengacu kepada tujuan agar buku teks dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, penulis mengganti istilahnya menjadi komunikatif. Sementara itu, mengenai urutannya disusun seperti berikut: titik pandang (point of view), kejelasan konsep, relevansi minat, motivasi, menstimulasi aktivitas, ilustrasi, komunikatif, menunjang pelajaran lain, menghargai perbedaan individu, dan memantapkan nilai-nilai.
Mengenai bahan yang terkandung dalam buku kerja harus memenuhi beberapa criteria. Criteria itu antara lain bahan tersusun logis dan sistematis, bahan menyediakan pelatihan yang bervariasi, bahan sesuai dengan kemampuan siswa. Dari segi metode, kita lihat bahwa buku kerja haruslah memperkaya kegiatan kelas, berisi pelatihan bervariasi dan memotivasi, pengarahan, instruksi jelas, dan mudah dipahami. Evaluasi yang termuat dalam buku kerja haruslah terbuka untuk dinilai dan diresensi, mempunyai cara utuk menilai penguasaan bahan oleh siswa, merangsang penilaian pribadi. Yang berkaitan dengan siswa, buku kerja dituntut untuk menarik, atraktif, pelatihan memotivasi, dan biaya tidak memberatkan siswa. Criteria penyeleksian buku kerja meliputi tujuan, bahan, metode, evaluasi, siswa.

B. Fungsi Telaah Buku Teks
            Greene dan petty merumuskan beberapa peranan buku teks tersebut sebagai berikut:
1)Mencerminkan suatu sudut pandangan yang tangguh dan modern mengani pengajaran serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.
2)Menyajikan sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca, dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
3)Menyediakan sumber yang tersusun rapi dan bertahap.
4)Menyajikan bersama-sama dengan buku manual yang menandinginya metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa.
5)Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam)
6)Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan serbaguna.

Berdasarkan fungsi buku teks yang sudah dibicarakan diatas, maka kesimpulan mengenai telaah buku teks antara lain:
1)Pelaksanaan kurikulum secara konsekuen.
2)Tidak adanya unsure yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945
   dalam bahan pengajaran.
3)Kemantapan teori, prinsip dan generalisasi ilmu yang disampaikan.
4) Kemantapan sistematika dan jenjang bahan yang disampaikan.
5) Kesempurnaan sarana proses belajar mengajar.






BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran ynag serasi dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.
Buku teks meliputi dua buah yakni buku pokok dan buku kerja. Keunggulan-keunggulan buku kerja yaitu bermanfaat, hemat waktu, memantapkan kebiasaan kerja, memudahkan pengawasan, menyediakan tugas yang relevan, menyediakan bahan dan pelatihan individual, menyediakan sarana penyesuaian bagi perbedaan individua, menyediakan sarana pemeliharaan karya dan sarana umpan balik, diagnostic dan remedial, menganekaragamakan kelengkapan pengajaran, menghemat waktu dan tenaga guru, dan menghemat biaya.
Buku teks brkaitan erat sekali dengan dengan kurikulum. Keeratan hubungan buku teks dan kurikulum dapat diumpamakan, digambarkan, atau dibandingkan dengan hubungan antara iakan dan air atau air dan tebing. Patokan penyusunan buku teks yang dijabarkan dari kedua kegiatan belajar itu merupakan patokan yang bersifat umum.
Greene dan Petty telah mengidentifikasi butir-butir yang dapat digunakan sebagai alat penduga kualitas buku teks. Butir-butir tersebut meliputi minat siswa, motivasi, ilustrasi, linguistic, terpadu, menggiatkan aktivitas, kejelasan  dll.










DAFTAR PUSTAKA

● Tarigan, Henry Guntur. 2013. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.
    Bandung: Angkasa






Tidak ada komentar:

Posting Komentar