BAB
I
PENDAHULUAN
Belajar
adalah perubahan secara progresif. Belajar yang efektif yaitu belajar dengan
melibatkan seluruh panca indra. Di dalam proses belajar mengajar diperlukan
buku teks untuk mendukung kegiatan belajar serta tercapainya suatu tujuan pendidikan.
Buku teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan
buku standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud
dan tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh
para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi sehingga dapat
menunjang sesuatu program pengajaran.
Buku
teks mempunyai banyak fungsi dalam pembelajaran, baik bagi guru yang mengajar
maupun bagi siswa. Buku teks mempunyai kualitas yang berbeda antara buku teks
satu dengan buku teks yang lain, di antaranya ada buku teks yang mempunyai
kualitas tinggi dan sebaliknya. Oleh karena itu, kita harus bisa memilih dan
menentukan mana buku yang mempunyai kualitas tinggi dan mana yang tidak mempunyai
kualitas. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut pandangan (point of
view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat siswa,
menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus
dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan
individu, serta memantapkan nilai-nilai.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Latar Belakang
Kurikulum
LPTK yang baru ini dianggap lebih sesuai dengan tuntutan lapangan karena
orientasinya tidak semata-mata kepada subject-matter, tetapi lebih dititik
beratkan kepada materi yang telah dispesifikasikan dalam kurikulum sekolah
beserta pengayaan atau pendalamannya.
Komponen-komponen kurikulum LPTK secara lengkap adalah:
•
Komponen Dasar Umum
Melalui
komponen ini, mahasiswa diarahkan menjadi warga negara yang utuh, sesuai dengan
pancasila dan UUD’45 yang terkandung ialah kompetensi personal, sosial, dan kultural.
•
Komponen Bidang Studi
Untuk
member isi yang akan diajarkan. Yang dimaksud adalah materi yang tertera dalam
kurikulum sekolah beserta pendalaman atau pengayaannya.
•
Komponen Proses Belajar-Mengajar
Titik
temu antara bahan yang disampaikan atau materi dengan cara penyampaian materi
atau metode.
•
Komponen Dasar Kependidikan
Memberikan
ciri khas mewarnai kegiatan atau sepak terjang tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugasnya.
B. Ruang Lingkup Isi Buku
Buku
TELAAH BUKU TEKS sesuai dengan namanya
mengkaji buku teks dengan segala aspeknya, penyusunan, dan penerapan telaah
buku teks.
C. Tujuan Penulisan Buku
Tujuan
utama buku ini adalah untuk mengisi kekosongan buku teks dalam mata kuliah
Telaah Buku Teks Matematika
pada Jurusan Pendidikan Matematika yang bernaung, baik di PGRI, maupun FKIP. Bagi mahasiswa, buku
ini dapat dimanfaatkan sebagai buku pegangan dalam mata kuliah TELAAH BUKU TEKS
dan sumber informasi tambahan, pelengkap atau perbandingan terhadap informasi
yang telah mereka miliki.
Bagi
para dosen, buku ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan kuliah sementara yang
bersangkutan menyusun buku teks susunan sendiri dan informasi tambahan,
pelengkap dan perbandingan bila
dosen yang bersangkutan sudah mempunyai buku pegangan. Bagi para guru, buku ini
dapat digunakan sebagai sumber informasi baru berlaku bagi guru yang belum
mendapatkan atau mengikuti kuliah Tealaah Buku Teks, dan bahan penyegar
pengetahuan bagi guru-guru yang sudah mengikuti kuliah Telaah Buku Teks.
D. Sistematika Penulisan Buku
Setelah
uraian mengenai sesuatu bahasan beserta subpokok bahasannya selesai
dilaksanakan, segera diikuti oleh rangkuman berfungsi sebagai gambaran singkat
mengenai apa-apa yang telah dibicarakan. Rangkuman diikuti oleh sejumlah
pertanyaan yang berfungsi sebagai penguji sejauh mana pokok bahasan itu sudah
dikuasai pembaca.
Pada
akhir setiap bab, disertakan rangkuman dan sejumlah pelatihan dan tugas yang
harus dikerjakan oleh para pembaca. Rangkuman berfungsi sebagai gambaran
singkat hal yang telah diuraikan. Pelatihan dan tugas berfungsi sebagai penguji
sampai sejauh mana materi telah dikuasai pembaca.
HAKEKAT BUKU TEKS
A. Pengertian dan Definisi Buku Teks
Buku
teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku
standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan
tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran ynag serasi
dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran. Pembelajaran
merupakan sebuah proses yang memadukan semua komponen yang terkait untuk berjalan
berkesinambungan. Dalam Undang-Undang Nomor
20Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional, pembelajaran diartikan
sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran yang dilakukan harus sesuai
dengan kurikulum. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19)
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006 yang mencakup
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilansecara terpadu.
Dalam
kurikulum 2013 materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pengumpulan
data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai
sumber-sumber belajar. Sumber belajar dalam pembelajaran ini beraneka ragam,
bisa dalam bentuk buku ataupun sumber berupa lingkungan. Sumber belajar yang
masihmemegang peran penting dan paling banyak digunakan adalah buku teks.
Pada kuirkulum
2013, buku teks yang digunakan adalah buku siswa yang telah disediakan oleh pemerintah
untuk mendukung kurikulum yang berlaku. Karena kurikulum baru maka perlu
dilakukan analisis terhadap buku untuk menelaah kesesuaian buku dengan rumusan
kurikulum 2013. Telaah terhadap buku dilakukan berdasarkan empat ix kriteria,
yaitu :
(a) kriteria yang berhubungan dengan
kompetensi,
(b) kriteria
yang berhubungan dengan materi,
(c) kriteria
yang berhubungan dengan pendekatan, dan
(d) kriteria
yang berhubungan dengan penilaian pada buku siswa kurikulum 2013.
Pada
penelitian ini dilakukan analisis terhadap Buku Siswa Kurikulum 2013 untuk
kelas X Berdasarkan Rumusan Kurikulum 2013. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang didahului dengan
pengembangan instrumen analisis kesesuaian buku. Pendeskripsian pada penelitianini dilakukan
dengan cara memberikan gambaran mengenai isi buku siswa matematika kelas X.
Instrumen yang digunakan adalah lembar analisis kesesuaian buku, serta lembar
validasi analisis kesesuaian buku. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah metode dokumentasi dan metode angket.
B. Fungsi Buku Teks
Buku–buku
teks merupakan sarana penting dan ampuh bagi penyediaan dan pemenuhan
pengalaman tak langsung dalam jumlah yang besar dan terorganisasi rapi. Buku
teks mempunyai beberapa fungsi yaitu buku teks mencerminkan suatu sudut
pandangan, menyediakan suatu sumber yang teratur rapi dan bertahap, menyajikan
pokok masalah yang kaya dan serasi, menyediakan aneka metode dan sarana
pengajaran, menyajikan fiksasi awal bagi tugas dan latihan, serta menyajikan
sumber bahan evaluasi dan remedial.
Keuntungan-keuntungan buku teks
antara lain:
a)
Kesempatan mempelajarinya sesuai dengan kecepatan masing-masing.
b)
Kesempatan untuk mengulangi atau meninjaunya kembali.
c)
Kemungkinan mengadakan pemeriksaan atau pencekam terhadap ingatan.
d)
Kemudahan untuk membuat catatan-catatan bagi pemakaiannya
selanjutnya.
e)
Kesempatan khusus yang dapat ditampilkan oleh sarana-sarana visual
dalam
menunjang upaya belajar dari sebuah buku.
C. Kualitas Buku Teks
Buku
teks yang baik adalah buku teks yang relevan dan menunjang pelaksanaan
kurikulum. Kualitas buku teks dapat dilihat dari sudut pandangan (point of
view), kejelasan konsep, relevan dengan kurikulum, menarik minat siswa,
menumbuhkan motivasi, menstimulasi aktivitas siswa, ilustratif, buku teks harus
dimengerti oleh siswa, menunjang mata pelajaran lain, menghargai perbedaan
individu, serta memantapkan nilai-nilai.
Butir-butir
yang harus dipenuhi oleh suatu buku teks yang tergolong dalam kategori berkualitas
tinggi ialah:
a)Buku
teks harus menarik minat anak-anak, yaitu para siswa yang mempergunakannya.
b)Buku
teks harus mampu memberi motivasi kepada para siswa yang memakainya.
c)Buku
teks harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa yang memanfaatkannya.
d)Buku
teks seyogyanya mempertimbangkan aspek-aspek linguistik sehingga sesuai dengan
kemampuan para siswa yang memakainya.
e)Buku
teks isinya harus berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya, lebih
baik lagi kalau dapat menunjangnya dengan rencana, sehingga semuanya merupakan
suatu kebulatan yang utuh dan terpadu.
f)
Buku teks harus dapat menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para
siswa yang mempergunakannya.
g) Buku teks harus dengan sadar dan
tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar dan tidak biasa, agar tidak
sempat membingungkan para siswa yang memakainya.
h)
Buku teks harus mempunyai sudut pandangan atau point of view yang jelas dan
tegas sehingga juga pada akhirnya menjadi sudut pandangan para pemakainya yang
setia.
i)
Buku teks harus mampu memberi pemantapan, penekanan pada nilai-nilai
anak dan orang dewasa.
j)
Buku teks harus dapat menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa
pemakainya.
D. Keterbatasan Buku Teks
Greene dan Petty mengidentifikasikan
keterbatasan-keterbatasan buku teks yaitu sebagai berikut:
a)
Buku teks itu sendiri tidaklah mengajar (walaupun beberapa kegiatan
belajar dapat dicapai dengan membacanya),
tetapi merupakan suatu sarana
pengajaran.
b)
Isi yang disajikan sebagai perangkat-perangkat kegiatan belajar dipadu
secara artifisial atau secara buatan saja
bagi setiap kelas tertentu.
c)
Latihan-latihan dan tugas-tugas praktis agaknya kurang adekuat atau
kurang memadai karena keterbatasan-keterbatasan
dalam ukuran buku teks
dan dikarenakan begitu banyaknya
praktek-praktek, latihan yang perlu
dilaksanakan secara perbuatan.
d)
Sarana-sarana pengajaran juga sangat sedikit dan singkat karena
keterbatasan-keterbatasan ruang, tempat,
atau wadah yang tersedia di
dalamnya.
e)
Pertolongan-pertolongan atau bantuan-bantuan yang berkaitan dengan
evaluasi hanyalah bersifat sugestif dan
tidaklah mengevalusi keseluruhan
ataupun keparipurnaan yang diinginkan.
E. Jenis-Jenis Buku Teks
Empat dasar atau patokan yang
digunakan dalam mengklasifikasikan buku teks yaitu:
a)
Berdasarkan mata pelajaran atau bidang studi (terdapat di SD, SMTP,
SMTA).
b)
Berdasarkan mata kuliah bidang yang bersangkutan (terdapat di perguruan
tinggi).
c)
Berdasarkan penulisan buku teks (mungkin di setiap jenjang pendidikan).
d)
Berdasarkan jumlah penulis buku.
BUKU KERJA
A. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Buku Kerja
“Buku
teks adalah buku baku dalam bidang studi tertentu yang terdiri atas dua tipe,
yaitu buku utama dan buku suplemen” (Lange, 1940). Beberapa pengertian pokok
yang terkandung dalam buku kerja dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1) Semacam
buku pedoman bagi pengoperasian instruks-instruksi atau pelajaran-pelajaran.
2) Sejenis buku yang dirancang untuk
membimbing para siswa dengan pencantuman beberapa bahan pengajaran atau materi
intruksional dan biasanya memuat serta menyajikan pertanyaan-pertanyaan, tugas
serta pelatihan.
3) Sejenis buku yang berisikan rekaman
yang bermaksud melestarikan tugas atau kerja yang telah diselesaikan dan
direncanakan.
Buku
kerja berfungsi pembimbing siswa dalam melaksanakan tugas-tugas, pertanyaan dan
pelatihan. Kesimpulan bahwa buku kerja adalah buku pelatihan yang berfungsi
sebagai alat untuk mengetahui apakah siswa sudah mengetahui, memahami, dan
menguasai bahan pelajaranyang disajikan dalam buku teks atau belum. Buku kerja
adalah pasangan, pembantu, pelengakap, atau suplemen buku pokok atau buku
utama. Fungsi buku kerja pada hakikatnya merupakan pedoman, pengarah,
pembimbing siswa dalam melaksanakan tugas yang telah diprogramkan berdasarakan
buku utama. Buku kerja pada dasarnya berupa buku tugas bagi siswa.
Gray telah mengidentifikasikan
prinsip-prinsip penyusunan buku kerja, prinsip yang terpenting ialah:
1)Sang
penulis haruslahmembuat setiap pelatihan.
2)Sang
penulis seyogianya menyediakan tipe-tipe pelatihan yang beraneka
ragam.
3)Sang
penulis janganlah membiarakan bahan itu menjadi tujuan akhir.
4)Sang
penulis haruslah berupaya sedemikian rupa agar bahasa yang disajikan merupakan
dasar bagi pengajaran tambahan.
5)Sang
penulis haruslah berupaya sedapat mungkin agar para siswa pemakai buku kerja
tersebut harus mudah memahami serta menguasai.
Dari prinsip-prinsip daiatas Kita dapat mengambil beberapa
kesimpulan. Dan kesimpulan-kesimpulan itu adalah:
1.
Mengenai latihan
Pelatihan
haruslah berguna, bermanfaat serta sesuai pula dengan kebutuhan siswa dalam
setiap jenjang pendidikan atau kelas. Pelatihan harus juga sesuai dengan minat
siswa yang bervariasi agar lebih menarik, memikat, dan merangsang siswa.
2.
Mengenai bahan
Bahan
harus padu. Artinya, bahan dari buku teks atau bahan inti ditambah dengan bahan
pilihan guru, lalu dua-duanya diramu sehingga lebih lengkap, mutahir, dan
relevan.
3.
Mengenai pemahaman
Baik
instruksi, tugas maupun pelatihan yang terkandung dalam buku teks harus dapat
dan mudah dipahami siswa.
Dasar
umum penyusunan buku teks adalah kurikulum. Dari kurikulumlah, diturunkan
sejumlah butir dasar penulisan buku teks. Dan ini berlaku bagi setiap mata
pelajaran. Dasar umum ini dilengkapi dengan dasar khusus. Dasar khusus ini
dijabarkan dari mata pelajaran tertentu. Hanya berlaku bagi mata pelajaran yang
relevan. Dasar-dasar penyusunan buku kerja dijabarkan dari buku pokok sehingga
secara taklangsung dasar-dasar penyusunan buku kerja itu sebenarnya berasal
dari kurikulum dan mata pelajaran yang bersangkutan. Jadi, dasar-dasar
penyusunan buku kerja seharusnya sesuai dengan tuntutan kurikulum dan tuntutan
mata pelajaran.
B. Keunggulan dan Kelemahan Buku Kerja
Keunggulan-keunggulan
buku kerja yaitu bermanfaat, hemat waktu, memantapkan kebiasaan kerja,
memudahkan pengawasan, menyediakan tugas yang relevan, menyediakan bahan dan
pelatihan individual, menyediakan sarana penyesuaian bagi perbedaan individua,
menyediakan sarana pemeliharaan karya dan sarana umpan balik, diagnostic dan
remedial, menganekaragamakan kelengkapan pengajaran, menghemat waktu dan tenaga
guru, dan menghemat biaya.
Kelemahan-kelemahan
buku kerja, aatara lain sadar atau tidak, buku kerja sebenarnya sudah turut
membatasi programedukasional pada kelas atau siswa yang memakainya, tidak
jarang buku kerja mengandung hal-hal yang tidak logis atau tidak masuk akal
bila idpandang secara edukasional, sadar atau tidak sadar, buku kerja telah
turut menjadi penolong bagi guru yang malas dan malangsehingga hal itu turut
pula menempa mereka menjadi insane yang tidak kreatif, buku kerja sering gagal
menghasilkan kemajuan-kemajuan serta perbaikan-perbaikan yang diharapkan dalam
bahasa, seperti terlihat dari skor ujian bahasa, buku kerja sering gagal
menghasilkan kemampuan unggul untuk menulis kalimat lengkap dan juga wacana
utuh, buku kerja turut memperbanyak serta menambahkan hal-hal yang tidak perlu
pada pernyataan perlengkapan instruksional, dan buku kerja gagal memelihara
scara memadai perbedaan-perbedaan pribadi yang terdapat pada para siswa.
Buku
kerja memang memudahkan guru dalam melaksanakan proses belajar-mengajar. Bahan
dan tugas-tugas bagi siswa yang sudah tersedia mungkin membuat para guru
menjadi malas dan kurang kreatif. Dalam pengajaran bahasa, buku kerja gagal
atau sering tidak berhasil dalam membina keterampilan bahasa. Demikianlah
sekadar aneka kelemahan buku kerja. Dengan menyadari kelemahan-kelemahan
tersebut, para guru dapat menjaga diri agar tidak terperosok ke dalamnya.
C. Penyeleksian
Buku
teks meliputi dua buah yakni buku pokok dan buku kerja. Tugas buku kerja adalah
melengkapi bahan dan tempat berlatih para siswa terhadap bahan pelajaran yang
sudah disajikan dalam buku pokok. Greene dan Petty sudah menyusun atau
mengidentifikasi sejmlah pertanyaan yang membimbing guru kearah pemilihan buku,
dalam hal ini khusus buku kerja.
Mengenai
bahan yang terkandung dalam buku kerja harus memenuhi beberapa criteria. Criteria-kriteria
itu antara lain bahan tersusun logis dan sistematis, bahan menyediakan
pelatihan yang bervariasi, bahan sesuai dengan kemampuan siswa. Dari segi
metode, kita lihat bahwa buku kerja haruslah memperkaya kegiatan kelas, berisi
pelatihan yang bervariasi dan memotivasi, mengarahan, instruksi jelas dan mudah
dipahami.
Evaluasi
yang termuat dalam buku kerja haruslah terbuka untuk dinilai dan diresensi,
mempunyai cara untuk menilai penguasaan bahan oleh siswa, dan merangsang
penilaian pribadi siswa. Yang berkaiatan dengan siswa, buku kerja dituntut
untuk menarik, atraktif dan menambahkan keyakinan ‘berhasil’ siswa. Kriteria
penyeleksian buku kerja meliputi tujuan, bahan, metode, evaluasi, dan siswa.
Sebelum guru menggunakan buku kerja tersebut, diadakan terlebih dahulu suatu
penyeleksian buku kerja. Criteria yang digunakan meliputi lima butir, seperti
tujuan, bahan, metode, evaluasi, dan siswa.
Prinsip-prinsip
penggunaan buku kerja berikut ini:
1)Sejak
dini, buku kerja atau bahan pelatihan lain yang dipilihitu, harus dinilai
secara teliti berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
2)Setiap
pelatihan, praktik, dan tes dalam buku kerja haruslah diperiksa secepat
mungkin, lebih baik lagi bila setiap siswa dapat memeriksa miliknya sendiri.
3)Penugasan
suatu pelajaran atau tugas pelatihan yang dipilih secara cermat dari buku kerja
sama sekali tidaklah berarti menutup atau melepaskan tanggung jawab guru.
Buku
kerja berisi tugas dan bahan pelengkap. Para guru harus memanfaatkan kedua hal
ini sebagai penyumbang kearah peningkatan kualitas belajar siswa melalui bahan
disempurnakan atau dilengkapakan bahan pengajaran. Dengan demikian, kita sudah
mengetahui paling sedikit ada sepuluh butir prinsip yang perlu diperhatikan
sebelum menggunkan buku kerja.
PENYUSUNAN BUKU TEKS
A. Buku Teks dan Kurikulum
Buku
teks brkaitan erat sekali dengan dengan kurikulum. Keeratan hubungan buku teks
dan kurikulum dapat diumpamakan, digambarkan, atau dibandingkan dengan hubungan
antara iakan dan air atau air dan tebing.
1.
Kurikulum Mendahului Buku Teks
Pendapat
yang umum diikuti dan dianggap paling logis-nalar adalah kurikulum mendahului
buku teks. Kurikulum ditetapkan atau diumumkan oleh pihak yang berwenang, para
pengarang menulis buku teks yang relevan dengan kurikulum.
2.
Buku Teks Mendahului Kurikulum
Buku
teks yang dianggap bermutu yang juga memang ditulis oleh para pakar di
bidangnya dijadikan dasar, landasan, dan pedoman penyusunan kurikulum.
3.
Buku Teks dan Kurikulum Serentak Diumumkan
Pertama,
kurikulum disusun lebih dahulu, lalu disusun buku teksnya. Kedua, mungkin pula
berdasarkan buku teks tertentu, lalu disusun kurikulum. Baik buku teks maupun
kurikulum serentak digunakan dan diumumkan.
4.
Buku Teks dan Kurikulum Lahir Sendiri-sendiri
Buku
teks disusun tersendiri, lalu diterbitkan mungkin mendahului atau sesudah
adanya kurikulum yang berlaku.
Menurut
Brown, stevens ataupun Tarigan, ada lima butir yang tercakup dalam kurikulum
yang perlu diperhatikan, yakni tujuan, pendekatan, bobot, urutan, metodologi.
Pada buku pedoman kurikulum 1984, kita dapat membaca bahwa pendekatan kurikulum
tersebut tidak hanya berorientasi kepada tujuan, tetapi juga kepada
keterampilan proses.
B. Dasar-Dasar Penyusunan Buku Teks
Patokan
penyusunan buku teks yang dijabarkan dari kedua kegiatan belajar itu merupakan
patokan yang bersifat umum. Artinya, patokan itu dapat digunakan sebagai
dasarpenyusunan setiap buku teks. Disimpulkan bahwa dalam penyusunan buku teks
digunakan dua patokan. Patokan pertama bersifat umum yang berlaku bagi setiap
buku teks. Patokan kedua bersifat khusus yang berlaku bagi buku teks tertentu
saja.
Patokan
umum yang berlaku bagi setiap buku teks meliputi pendekatan: keterampilan
proses yang meliputi, mengamati, menginterpretasikan, mengaplikasikan konsep,
tujuan: kognitif, afektif, psikomotor, bahan pengajaran, program: kelas,
semester, jam pelajaran, metode, sarana dan sumber, penilaian, dan ahasa.
Keterampilan proses untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dijabarkan
sebagai berikut: mengamati, menggolongkan, menafsirkan, menerapkan,
mengomunikasikan.
PENELAAHAN BUKU TEKS
A. Kriteria Telaah Buku Teks
Beberapa
sumber acuan yang dapat kita pertimbangkan dan gunakan dalam penyusunan pedoman
penelaahan buku teks, antara lain kurikulum (yang berlaku), karateristik mata
pelajaran (ilmu yang relevan), hubungan antara kurikulum, mata pelajaran dan
buku teks, dasar-dasar penyusunan buku teks, kualitas buku teks,
prinsip-prinsip penyusunan buku kerja, dan penyeleksian buku kerja
Pada
saat buku ini dibuat, kurikulum yang berlaku di SMA adalah Kurikulum 1984.
.Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum ini disamping pendekatan tujuan juga
pendekatan keterampilan proses. Pengajaran kurikulum 1984, tercantum
butir-butir tujuan kurikuler, tujuan intruksional umum, bahan pengajaran,
program, metode, sarana/sumber, penilaian, dan keterangan.
Program
inti ini kemudian dilengkapi dengan program khusus yang meliputi beberapa mata
pelajaran yang disesuaikan dengan pilihan siswa. Tak dapat dipungkiri bahwa
setiap mata pelajaran itu mempunyai cirri khas tersendiri dan tuntutan-tuntutan
tersendiri pula. Sebagai contoh, mari kita lihat bagaimana keterampilan proses
diterapkan dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Penjabaran
tersebut jelas memenuhi karakter bahasa Indonesia itu sendiri. Penerapan
keterampilan proses itu adalah mengamati, menggolongkan, menafsirkan,
menerapkan, dan mengkomunikasikan.
Dasar
umum penyusunan buku teks adalah kurikulum. Dari kurikulumlah, diturunkan
sejumlah butir dasar penulisan buku teks. Dasar umum ini berlaku bagi setiap
mata pelajaran. Kemudian dasar umum ini dilengkapi dengan dasar khusus. Dasar
khusus ini dijabarkan dari mata pelajaran tertentu. Dasar khusus ini sesuai
dengan namanya, hanya berlaku bagi mata pelajaran yang relevan. Dasar umum dan
dasar khusus dipadukan sehingga tersususun dasar-dasar penyusunan buku teks
untuk mata pelajaran tertentu.
Greene
dan Petty telah mengidentifikasi butir-butir yang dapat digunakan sebagai alat
penduga kualitas buku teks. Butir-butir tersebut meliputi minat siswa,
motivasi, ilustrasi, linguistic, terpadu, menggiatkan aktivitas, kejelasan
konsep, titik pandang, pemantapan nilai-nilai dan menghargai perbedaan pribadi.
Ada
beberapa perubahan atau tambahan, yang dapat kita terapkan kepada criteria
diatas. Pertama, mengenai urutan atau susunanya. Kedua, mengenai peristilahan.
Yang ketiga, mengenai penambahan criteria.Buku teks berkaitan erat dengan
kurikulum yang berlaku. Buku teks yang baik haruslah relevan dan menunjang
pelaksanaan kurikulum. Criteria linguistic mengacu kepada tujuan agar buku teks
dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, penulis mengganti istilahnya menjadi
komunikatif. Sementara itu, mengenai urutannya disusun seperti berikut: titik
pandang (point of view), kejelasan konsep, relevansi minat, motivasi,
menstimulasi aktivitas, ilustrasi, komunikatif, menunjang pelajaran lain,
menghargai perbedaan individu, dan memantapkan nilai-nilai.
Mengenai
bahan yang terkandung dalam buku kerja harus memenuhi beberapa criteria.
Criteria itu antara lain bahan tersusun logis dan sistematis, bahan menyediakan
pelatihan yang bervariasi, bahan sesuai dengan kemampuan siswa. Dari segi
metode, kita lihat bahwa buku kerja haruslah memperkaya kegiatan kelas, berisi
pelatihan bervariasi dan memotivasi, pengarahan, instruksi jelas, dan mudah
dipahami. Evaluasi yang termuat dalam buku kerja haruslah terbuka untuk dinilai
dan diresensi, mempunyai cara utuk menilai penguasaan bahan oleh siswa,
merangsang penilaian pribadi. Yang berkaitan dengan siswa, buku kerja dituntut
untuk menarik, atraktif, pelatihan memotivasi, dan biaya tidak memberatkan
siswa. Criteria penyeleksian buku kerja meliputi tujuan, bahan, metode,
evaluasi, siswa.
B. Fungsi Telaah Buku Teks
Greene dan
petty merumuskan beberapa peranan buku teks tersebut sebagai berikut:
1)Mencerminkan
suatu sudut pandangan yang tangguh dan modern mengani pengajaran serta
mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran yang disajikan.
2)Menyajikan
sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya, mudah dibaca, dan
bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para siswa.
3)Menyediakan
sumber yang tersusun rapi dan bertahap.
4)Menyajikan
bersama-sama dengan buku manual yang menandinginya metode-metode dan
sarana-sarana pengajaran untuk memotivasi para siswa.
5)Menyajikan
fiksasi (perasaan yang mendalam)
6)Menyajikan
bahan/sarana evaluasi dan remedial yang serasi dan serbaguna.
Berdasarkan fungsi buku teks yang sudah dibicarakan diatas,
maka kesimpulan mengenai telaah buku teks antara lain:
1)Pelaksanaan
kurikulum secara konsekuen.
2)Tidak
adanya unsure yang bertentangan dengan pancasila dan UUD 1945
dalam bahan pengajaran.
3)Kemantapan
teori, prinsip dan generalisasi ilmu yang disampaikan.
4)
Kemantapan sistematika dan jenjang bahan yang disampaikan.
5)
Kesempurnaan sarana proses belajar mengajar.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Buku
teks adalah buku pelajaran dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku
standar, yang disusun oleh para pakar dalam bidang itu buat maksud-maksud dan
tujuan instruksional, yang diperlengkapi dengan sarana pengajaran ynag serasi
dan mudah dipahami oleh para pemakainya di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran.
Buku
teks meliputi dua buah yakni buku pokok dan buku kerja. Keunggulan-keunggulan
buku kerja yaitu bermanfaat, hemat waktu, memantapkan kebiasaan kerja,
memudahkan pengawasan, menyediakan tugas yang relevan, menyediakan bahan dan
pelatihan individual, menyediakan sarana penyesuaian bagi perbedaan individua,
menyediakan sarana pemeliharaan karya dan sarana umpan balik, diagnostic dan
remedial, menganekaragamakan kelengkapan pengajaran, menghemat waktu dan tenaga
guru, dan menghemat biaya.
Buku
teks brkaitan erat sekali dengan dengan kurikulum. Keeratan hubungan buku teks
dan kurikulum dapat diumpamakan, digambarkan, atau dibandingkan dengan hubungan
antara iakan dan air atau air dan tebing. Patokan penyusunan buku teks yang
dijabarkan dari kedua kegiatan belajar itu merupakan patokan yang bersifat
umum.
Greene
dan Petty telah mengidentifikasi butir-butir yang dapat digunakan sebagai alat
penduga kualitas buku teks. Butir-butir tersebut meliputi minat siswa,
motivasi, ilustrasi, linguistic, terpadu, menggiatkan aktivitas, kejelasan dll.
DAFTAR PUSTAKA
●
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.
Bandung: Angkasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar